Ribuan Santri Berkompetisi dalam POSPEDA

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Demak – Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren (Pospeda) se-Jawa Tengah yang dilaksanakan tiga (3) tahun sekali merupakan ajang untuk kompetisi antar santri Pondok Pesantren. Kegiatan ini memberi dorongan kepada Santri Pondok Pesantren bagian dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, tangguh dan kuwat, itu bisa terwujud apabila seorang santri namun selalu menjaga keimanan dan ketaqwaan sebagai bekal hidup dalam mengabdi untuk bangsa dan Negara.

Kontingen santri se-Jawa Tengah telah membaur dengan senang dan gembira, sambil menempati pemondokan kontingen di rumah-rumah penduduk di sekitar Pondok Pesantren Al Hadi Giri Kusumo, Banyumeneng, mranggen, Demak, itulah budaya santri melekat pula bahkan santri tetap merasa senang dapat membaur dengan masyarakat langsung. Acara Pospeda dilaksanakan tanggal (25-27/07), rencana di buka oleh Pgs. Kakanwil, namun berhalangan hadir kemudian diwakilkan Kabag TU Andewi Susetyo.

Acara pembukaan dihadiri oleh Kyai Munif Zuhri, KH. Munhamir Malik sebagai tokoh agama dan pengasuh Ponpes, Bupati Demak, Kodim, Kapolres Demak, Kabag TU, dan beberapa Kemenag se-Jawa Tengah. Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Sholihin melaporkan, “Tujuan kegiatan ini adalah (1)membangun santri menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, sehat jasmani dan rohani, berkualitas unggul, sportif, berdaya saing tinggi. (2). Meningkatkan budaya berolahraga dan seni yang bernuansa Islam serta apresiatif dalam rangka membina budaya bangsa yang islami. (3). Meningkatkan ukhuwah islamiyah di kalangan santri dan dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.”

“Kegiatan Pospeda 2016 diramaikan dengan pengajian dan music religi dan diikuti oleh 1.645 peserta terdiri dari 1.330 santri, 140 official pesantren dan 175 Official serta panitia Kemenag Kabupten/Kota, dan 12 cabang yang dilombakan antara lain; seni music islami, kaligrafi hiasan mushaf al qur’an, pidato Bahasa Indonesia, arab dan inggris, seni lukis islami, seni kriya, hadroh, video cerita pendek/documenter, teater, cipta baca puisi dan stand up comedy,” terang Sholihin.(ali)