Baznas Berbagi Cinta kepada Anak Yatim dan Guru Mengaji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kab. Magelang memberikan santunan kepada anak-anak yatim, guru mengaji, dan para lansia di Balai Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kamis (16/02).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin, Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang Kudaifah, Camat Mertoyudan, Penyelenggara Syariah Khamim Setiawan, dan pengurus Baznas lainnya.

Dalam kegiatan bertema Silaturahim dan Berbagi Cinta kepada Anak Yatim dan Guru Mengaji tersebut, Baznas Kab. Magelang memberikan bantuan kepada 130  orang  anak yatim, 195  orang Guru Mengaji, dan 52    orang Lansia Produktif dengan tujuan untuk membantu meringankan beban anak yatim serta lansia, dan memberikan penghargaan bagi sabilillah (guru ngaji) di wilayah Kecamatan Mertoyudan.

“ini menjadi ladang pahala bagi muzakki untuk bekal menghadap sang Kholiq.” Ungkap Zaenal

Zaenal Arifin menyampaikan bahwa Baznas akan selalu meningkatkan fungsi dalam hal mengumpulkan dan mentasyarufkan zakat secara lebih transparan. Dalam hal pentasyarufan, Baznas Kabupaten Magelang selalu ada peningkatan, untuk itu Zainal berharap agar di masing-masing desa dapat dibentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) agar masyarakat lebih mudah dalam hal membayar zakat dan dapat membantu mengentaskan kemiskinan di desanya.

“optimalisasi dan peran pengurus UPZ sangat menentukan keberhasilan target tersebut, saya yakin target di Kab. Magelang akan tercapai.” Lanjutnya

Sedangkan Pengurus Baznas Asjkar Affandi, menyampaikan bahwa Baznas dibentuk dengan harapan dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat Kabupaten Magelang secara lebih nyata. Ibarat orang merantau, Baznas adalah satu figur yang sarat dengan pengabdian dan tugas penuh tanggungjawab demi hidup lebih mulia, selalu bermanfaat untuk lingkungan maupun masyarakat sekitar.

Menurutnya Baznas diibaratkan seperti tawon madu. Di mana apa yang diambil dan dikumpulkan selalu dari tempat yang baik dan mulia, tidak menimbulkan kerugian, dan kerusakan bagi yang lain, dan apa yang dihasilkan juga sesuatu yang berguna dan bermanfaat untuk mahluk hidup yang lain.

Dalam konteks Baznas seperti tawon madu ini, Asjkar menyimpulkan ada 4 (empat) hal positif yang bisa diambil dalam penerapan langkah ke depan, yaitu: 1). Cerdaskan Spiritualnya, diharapkan setiap manusia memiliki hati yang baik dan keimanan yang teguh, 2). Cerdaskan Intelektualnya, setiap insan dianjurjkan mempunyai dasar ilmu yang bermanfaat, 3). Cerdaskan Emosionalnya, setiap orang mampu mengendalikan nafsu yang tidak baik dan selalu amanah dalam setiap langkah, dan 4). Cerdaskan Fisiknya, artinya mampu secara material dan spiritual dalam setiap perbuatan dan tingkah laku.

Melalui kegiatan Baznas Berbagi Cinta ini, Asjkar berharap semoga para penerima bantuan khususnya anak-anak ke depan bisa menjadi pemimpin-pemimpin yang baik. Dan bagi guru-guru mengaji, diucapkan terima kasih tiada terhingga atas segala usaha dan peran sertanya dalam turut serta membangun akhlaqul karimah kepada para penerus bangsa. (bams/m45k/Af).