Guru PAI Diharapkan Isi Simpatika Secara Mandiri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang (18/4) — Guru PAI pada sekolah umum diminta untuk memenuhi isian Simpatika secara mandiri. Hal ini mengingat masih banyak guru PAI yang meminta bantuan dari operator untuk memenuhi pengisian aplikasi ini.

Demikian dikemukakan Kasi PAIS Kankemenag Kabupaten Rembang, Ruchbah, Selasa (18/4). Ruchbah mengatakan, imbauan ini tengah disosialisasikan kepada guru PAI di kecamatan.

 “Sosialisasi kepada guru PAI ini antara lain telah kami lakukan di Kecamatan Kragan. Puluhan guru PAI dari unsur SD, SMP, dan SMA/SMK kami minta belajar mengisi Simpatika. Sehingga nantinya tidak lagi bergantung kepada operator Kankemenag,” kata Ruchbah.

Sosialisasi di Kecamatan Kragan ini dilakukan pada akhir pekan lalu dengan difasilitasi oleh operator Seksi PAIS, Jairin. Dalam sosialisasi tersebut, Kemenag bekerjasama dengan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kragan.

“Dengan kerjasama ini, kami harap UPT selaku yang menanungi guru PAI di sekolah umum tersebut bisa mendorong mereka untuk semakin meningkatkan kualitas diri di bidang IT, sehingga bisa mengisi Simpatika secara mandiri,” kata Ruchbah.

Sementara dalam Simpatika, terdapat fitur tambahan yang sudah mulai diberlakukan sejak Januari 2017 lalu. Staf PAIS, Jairin mengatakan, fitur baru tersebut akan menolak validasi guru PAI yang belum sarjana (S1), walaupun sudah bersertifikasi.

Namun hal itu belum berdampak pada tidak cairnya tunjangan profesi guru. “Kami belum bisa mengatakan, apakah yang belum Sarjana, menurut Simpatika tersebut, berhak mendapatkan TPG atau tidak. Kami masih menunggu juknisnya,” kata Jairin.

Dijelaskan Jairin, ketika guru PAI mencetak SKBK dari Simpatika ini, akan muncul beberapa indikasi, antara lain kelayakan guru PAI, masa mengabdi, sudah S1 atau belum, dan masa pensiun. —ss