Inovasi guru penting dalam implementasi kurikulum 13

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Inovasi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat penting terutama dalam implementasi kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kementerian Agama mulai jenjang SD, SMP, dan SMA. Maka, guru diharapkan terus meningkatkan wawasan dan pengetahuannya tentang pengembangan kurikulum Agama demi kualitas moral siswa yang baik.

Demikian disampaikan oleh Narasumber Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Imam Bukhori dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum 2013 Seksi PAIS Kankemenag Blora (1/10) di Hotel Mustika dan PKPRI Blora.

Buchori menekankan bahwa guru PAI hendaknya mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan melalui penggunaan teknologi dalam penyajiannya bahkan perlu diselenggarakan pelatihan pembelajaran PAI berbasis ICT (Information and Communication Technology).

“Guru diminta mempunyai kegiatan untuk berfikir bersama terhadap perkembangan media pembelajaran saat ini dan media ICT akan mampu memaksimalkan kualitas pendidikan sehingga dapat meningakatkan minat peserta didik terhadap PAI,” ungkapnya serius.

Buchori menambahkan bahwa, “Guru PAI harus bisa mengembangkan media yang sudah ada menjadi lebih baik lagi, Karena Kurikulum 2013 tidak akan berjalan dengan efektif jika tidak ada inovasi.”

Selain itu, Imam juga menyampaikan bahwa titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.

“Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas saja, tetapi juga di lingkungan sekolah, alam, dan masyarakat, dan guru bukan satu-satunya sumber belajar dan ‘sikap’ tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan keteladanan,” paparnya.

Model pembelajaran pada kurikulum 2013 diarahkan kepada pembelajaran aktif yang menempatkan guru sebagai fasilitator pembelajaran dan menempatkan peserta didik sebagai sabjek dan objek pendidikan.

Adapun Proses pembelajaran PAI harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge), dan dalam proses pembelajaran berbasis saintifik, hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Acara Bimtek diselenggarakan dalam tiga angkatan yang berjumlah 120 orang, yang terdiri dari angkatan I sebanyak 40 orang dari tanggal 16 sampai 19 september 2015, Angkatan II sebanyak 40 orang dari tanggal 20 sampai 23 September 2015, dan angkatan III diikuti 40 orang dari tanggal 28 September sampai 1 Oktober di Hotel Mustika dan Gedung PKPRI Blora (ima)