Islam Ajarkan Kesalehan Sosial

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga — Pendidikan agama bukan hanya diajarkan di dalam kelas saja, melainkan juga di luar kelas. Kita perlu berinteraksi dengan masyarakat sebagai perwujudan ibadah sosial. Di dalam interaksi sosial, terdapat berbagai perbedan kultur serta status sosial. Sehingga, nilai-nilai multikultural dalam ajaran Islam harus diajarkan dengan nilai-nilai keadilan, memperlakukan orang lain secara seimbang dan tidak melihat dari aspek sosial.

Demikian dikemukakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga Wuryadi saat memberikan pengarahan kepada puluhan siswa dalam kegiatan Wawasan Rahmatan lil’Alamin Dan Perspektif Multikultural bagi Siswa SMA/SMK Tahun 2017 di Hotel Laras Asri Salatiga, Selasa (14/3).

Dalam paparannya, Wuryadi menjelaskan, Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT untuk dijadikan rahmat bagi alam semesta alam.

“Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al Qur’an surat Al- Anbiya ayat 107 yang artinya dan kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam,” jelas Wuryadi.

Menurut dia, Islam sebagai Rahmatan Llil’alamin merupakan agama membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta termasuk hewan, tumbuh-tumbuhan, termasuk dengan sesama manusia dengan perbedaan ras, suku, golongan, dan agama.

“Terkait dengan hubungan di masyarakat yang berbeda agama, Kemenag mendorong terwujudnya kehidupan umat beragama yang harmonis dengan program Kerukunan Umat Beragama, Pengembangan Wawasan Multikultural, Pendekatan terhadap Penganut faham Radikal liberal, serta Optimalisasi Media dan Dialog Lintas Agama dan Budaya,” lanjutnya.

Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Nurcholis menyatakan, maju mundurnya Negara terletak pada remaja atau generasi mudanya.  “Oleh karenanya, para siswa harus bisa memanfaatkan waktu yang baik interaksi yang positif dengan belajar yang baik, sehingga akan menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas yang mempunyai nilai-nilai keislaman,” tandas Nurcholis.

Dengan adanya kegiatan Rohani Islam (ROHIS) di sekolah maka akan membekali diri seorang siswa dengan ilmu dunia dan akherat. “Sedikit ilmu tapi bermanfaat dari pada banyak ilmu tapi tidak bermanfaat,” imbuhnya.

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Kepala Kemenag Kota Salatiga dengan materi Kebijakan Kementerian Agama dalam Penyelenggaraan Wawasan Islam Rahmatan Lil’alamin; Kapolres Salatiga dengan materi Peran Masyarakat Dalam Menjaga Multikulturalisme Bangsa ; Kasi Pakis Kemenag Kota Salatiga dengan materi konsep Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Dan Pembentukan Generasi Yang Agamis Dan Toleran, serta Ketua FKUB menyampaiakan Materi Pandangan Islam Tentang Jihad, Radikalisme dan terorisme (KK/gt)