Kankemenag Prihatin Kenakalan Remaja

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang –  Kenakalan remaja menjadi fenomena yang memprihatinkan dan patut menjadi perhatian bagi pemangku pendidikan madrasah. Kasus kekerasan yang dilakukan oleh peserta didik yang masih duduk di bangku sekolah menjadi evaluasi bagi semua stakeholder lembaga pendidikan dan diharapkan segera mengambil upaya pencegahannya.

Demikian dikemukakan oleh Kakankemenag Kabupaten Rembang dalam acara Penglepasan Peserta Didik Kelas XII MA Riyadlotut Tholabah, Kecamatan Sedan, Rembang, akhir pekan lalu di halaman madrasah.

Atho’illah mengemukakan, awal Mei yang diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional menjadi refleksi bagi civitas pendidikan untuk menengok kembali ke belakang capaian-capaian prestasi yang telah ditorehkan, sekaligus kegagalan dalam pengelolaan pendidikan. “Salah satu kegagalan tersebut adalah kekerasan yang dilakukan oleh peserta didik, seperti yang terjadi di salah satu SMA terkemuka di Jawa Tengah. Hal itu menjadi catatan buruk bagi dunia pendidikan, dan kami harapkan jangan sampai terjadi di madrasah. Tanamkanlah akhlakul karimah pada siswa,” tandas Atho’illah.

224 siswa lulus

Dalam acara tersebut, sebanyak 224 siswa kelas XII dilepas secara resmi oleh Kepala MA Riyadlotut Tholabah, Anshori. 224 siswa tersebut terdiri atas 80 siswa program IPA, dan 144 siswa program IPS.

Dari siswa tersebut, sebanyak sembilan siswa lolos program SNMPTN, antara lain di Unnes Semarang, Unibraw Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Tronojoyo Madura, dam lainnya.

Selain itu, sebanyak 29 siswa juga lulus dalam program SPAN PTKIN di sejumlah Perguruan Tinggi Islam di Indonesia. “Kami mengirimkan pula 13 siswa ikut dalam program Beasiswa Santri Berprestasi (PSSB). Namun belum pengumuman,” kata Anshori.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Rembang, Jasim. Acara ini juga dihadiri oleg segenap orang tua / wali murid kelas XII. – (nwl/ss/bd)