Kedepankan dialog dan pembinaan dalam tangkal radikalisme

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Upaya konkret yang di lakukan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Kankemenag Wonogiri dalam upaya membentengi dari faham radikal dan aliran sesat di masyarakat langsung mengadakan pembinaan, salah satunya digelar Sarasehan Pencegahan Radikalisme dan Aliran Sesat untuk menciptakan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) Rabu (03/02).

Sarasehan yang digelar di pendapa Kantor Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, ini diikuti oleh Muspika Kecamatan Sidoharjo, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, juga disertakan para kepala desa, guru-guru Bimbingan Penyuluhan (BP), dan perwakilan murid dari berbagai sekolah.

Sebagai Narasumber Wakapolres Wonogiri Kompol M. Fahrudin, Dandim 0728 Wonogiri yang diwakili Pasiter Kapten (Inf) Tono dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri Soetopobroto serta dipandu Mursidi Humas Kankemenag Wonogiri.

Menurut Fahrudin empat hal yang menjadi ciri dari paham radikalisme adalah intoleran, fanatik, eksklusif, dan revolusioner. Untuk itu pemahaman radikalisme perlu disosialisasikan kepada masyarakat tidak mudah larut ikut-ikutan mengikuti paham yang menyesatkan dan tetap bersikukuh dengan ideologi Pancasila sebagai upaya untuk tetap menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Warga hendaknya jangan mudah terombang-ambing dengan kemunculan paham radikal maupun aliran yang menyesatkan,” tegasnya. “Termasuk jangan mudah terkecoh dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mengingat wonogiri di sinyalir menjadi tempat berkembangnya aliran tersebut setelah di pulangkannya 31 orang,” tambah Wakapolres.

Ketua FKUB Wonogiri, Soetopobroto menyampaikan bahwa masalah kerukunan umat beragama harus terus kita perhatikan secara seksama, tentunya kerja sama seluruh elemen dalam pengawasan perkembangan paham radikal dan aliran sesat keagamaan sangat diperlukan, baik pemerintah maupun tokoh agama, “Kita berharap jangan sampai ada berkembangan paham atau aliran radikal di kabupaten Wonogiri, sehingga kedepan Kabupaten Wonogiri tetap aman dan kondusif.”

Selama ini FKUB bersinergis dengan Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama. Kita semua mengetahui, bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang sangat besar, sehingga keberagaman yang ada di dalamnya sangat besar dan keberagaman itu hadir di semua sektor kehidupan termasuk dalam agama.

”Sehingga lewat kegiatan ini menjadi bukti konkret dalam upaya membentengi anak muda dan umat agama dari paham yang sesat dan radikal serta menciptakan iklim kondusif di kota gaplek,” imbuh Ketua FKUB. (Mursyid__Heri/gt)