Living Cost 2

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Suatu keistimewaan yang tidak didapatkan oleh kelompok terbang (kloter) lain seperti yang dirasakan oleh calon jemaah haji (CJH) kloter 5 asal Kabupaten Pemalang, pasalnya Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia Abdul Djamil berkenan memberikan pembinaan sekaligus secara simbolis menyerahkan living cost kepada para jemaah.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Sekretaris Panitian Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Noor Badi dan jajaran Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Pusat.

Pada kesempatan tersebut Dirjen PHU menyampaikan 3 hal kepada jemaah asal Kabupaten Pemalang, pertama karena perbedaan suhu antara Indonesia dengan Arab Saudi, yang menurut informasi suhu rata-rata di Arab Saudi mencapai 50 derajat celsius berbeda jauh dengan Indonesia yang rata-rata hanya kisaran 30 derajat celsius. Untuk itu dianjurkan para jemaah haji menjaga fisik dan kesehatan dengan menjaga pola makan, banyak-banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi, dan mengurangi aktifitas yang sifatnya bukan merupakan ibadah.

 

Dirjen PHU Kemenag Abdul Jamil (kedua kiri) menerima simbolis living cost dari Deputi General Manager Devisi Bisnis Internasional BRI Resky Irianawati (Kanan) saat penyerahan living cost untuk para calon haji di Embarkasi Haji Adisumarmo, Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (22/8). Setiap jamaah calon haji mendapatkan bekal uang saku senilai Saudi Arabian Riyal (SAR) 1.500 dengan rincian tiga lembar pecahan SAR 500

 

Salah satu yang akan diterima oleh jemaah haji setelah masuk embarkasi adalah pengembalian uang saku (living cost) sebesar 1.500 Riyal. Hal ini juga yang diserahkan secara simbolis oleh Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Abdul Djamil kepada perwakilan jemaah kloter 1 embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 1).

“Ini supaya digunakan sebaik baiknya. Insya Allah dengan 1.500 Riyal, cukup untuk konsumsi. Insya Allah berkah,” pesan Abdul Djamil saat pelepasan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah sekaligus penyerahan living cost kepada jemaah kloter JKG 1, Senin (08/08) malam.

Menurutnya, meski Kementerian Agama telah meningkatkan layanan di Makkah berupa penambaha konsumsi menjadi sebanyak 24 kali dari sebelumnya hanya 15 kali, tapi living cost nya tidak dikurangi. Mantan Rektor IAIN Walisongo ini mengaku kalau ada usulan untuk dikurangi menjadi 1.000 Riyal, tapi hal itu tidak dilakukan.

“Tetap 1500 SAR. Saya berharap selama di Makkah cukup untuk makan. Insya Allah cukup sehingga tidak usah membawa uleg uleg atau cobek,” papar Abdul Djamil disambut tawa hadirin.

Sebagaimana tahun lalu, pendistribusian living cost ini dilakukan bekerjasama dengan PT BRI. Menurut perwakilan BRI yang hadir, Budi Satria, pada tahun 1437H/2016M. BRI akan mendistribusikan 232.800.000 Riyal atau 62.5 juta USD kepada 155.200. “Per orang 1500 Riyal dengan 3 lembar pecahan 500-an Riyal,” jelasnya.

Mulai hari ini, asrama haji embarkasi akan terus disibukkan dengan proses pemberangkatan jamaah haji. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ahda Barori mengatakan bahwa Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) untuk jemaah haji yang akan diberangkatkan pada hari pertama (9 Agustus) sudah dibagikan semua. Senin (08/08), jemaah haji sudah mulai masuk asrama. Mereka akan berada di asrama selama kurang lebih 24 jam, untuk kemudian diberangkatkan ke Arab Saudi.