Penyuluh Buddha Kudus Gelar Pembinaan Lembaga Keagamaan Buddha Perdana

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus – Dilatarbelakangi pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama yang harus ditingkatkan, pelayanan kehidupan beragama yang perlu ditingkatkan, eksklusivisme intern kehidupan beragama Buddha masih dirasakan dan perlunya peningkatan kehidupan beragama yang harmonis, hal ini melatarbelakangi dilaksanakan pembinaan Lembaga Keagamaan Buddha khususnya SDM/pengurus lembaga di hotel Poroliman, Jalan Bhakti No. 5 Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah, Senin (19/09).

Tujuan diselenggarakannya kegiatan Pembinaan lembaga keagamaan Buddha ini diyakini merupakan jalan sekaligus momen membangun sebuah organisasi Buddhis yang bermutu, mandiri, mampu menumbuhkan SDM yang berkualitas dan dapat bersaing sesuai perkembangan jaman sejalan dengan tema kegiatan yang diusung yaitu ‘Melalui Pembinaan Lembaga Keagamaan Buddha kita tingkatkan kemandirian dan kualitas SDM Buddhis jelas Purwanto selaku Ketua Panitia. Peserta kegiatan ini adalah pengurus Lembaga Keagamaan/Organisasi Buddha se-Kabupaten Kudus yaitu Walubi, MBI, Magabudhi, Majubuthi, Wandani, Patria, Sekber PMVBI dengan total peserta 80 orang dan 3 orang narasumber yang berkompeten dibidangnya (Hambali Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus memberikan materi Kebijakan Kantor Kementeria Agama Kabupaten Kudus terhadap Lembaga Keagamaan Buddha, Djatmiko Muhardi Setyanto Kabag Kesra Setda Kudus memberikan materi Sikap Toleransi dalam Kehidupan, dan Sutarso Pembimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah memberikan materi Sosialisasi Bantuan Lembaga Keagamaan).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Hambali membuka secara resmi kegiatan Pembinaan Lembaga Keagamaan/Organisasi Buddha Tahun 2016, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa melalui kegiatan pembinaan ini diharapkan nantinya para pengurus lembaga keagamaan/organisasi Buddha agar lebih meningkatkan kemandirian dalam hal pembiayaan/pendanaan organisasi, legalitas yang kuat dari lembaga/majelis /organisasi tersebut. Disamping itu lembaga/majelis/organisasi  tersebut dapat terkelola dengan baik sehingga dapat mewujudkan SDM Buddhis yang berkualitas. SDM Buddhis yang berkualitas dalam pelaksanaan ajaran kebenaran, tekad pantang  menyerah untuk meraih kebaikan, kesempurnaan hidup, keluhuran batin, olah akal budi dan kecerdasan, keluhuran cinta kasih, serta harmonisasi manusia dengan alam semesta. Masyarakat Buddhis yang berkualitas yang memiliki cinta kasih dan welas asih tanpa kekerasan dan kebencian sehingga mampu menciptakan keharmonisan dengan masyarakat sekitar, keselarasan dengan alam semesta, dan toleransi beragama. Masyarakat Buddhis yang mampu mewujudkan revolusi mental sebagai gerakan hidup baru yang berlandaskan pada pelaksanaan kesusilaan, keteguhan pikiran, dan kebijaksanaan.

Sebelum mengakhiri sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus berharap dengan pengelolaan yang baik dari lembaga keagamaan/organisasi Buddha baik dari sisi administrasi, legalitas organisasi maupun pendanaan akan mendukung tercapainya  SDM Buddhis yang berkualitas. Sebagai warga negara yang bermoral, kesabaran dalam mengekang hawa nafsu, pengembangan cinta kasih yang universal, kebijaksanaan dalam berpikir, serta berkata dan bertindak benar dalam mencapai kesempurnaan hidup di tengah-tengah masyarakat luas.

Kegiatan pembinaan ini merupakan kegiatan pertama kali bagi umat Buddha Kabupaten Kudus, Ketua panitia menambahkan berkat koordinasi dan kerjasama yang baik antara Penyuluh Agama Buddha Kabupaten Kudus dengan Kasi PD Pontren dan Diniyah M. Kafit bersama pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus khususnya Kabag Kesra Setda Kabupaten Kudus Djatmiko Muhardi Setyanto dan DPRD Kabupaten Kudus maka lahirlah anggaran DIPA APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus Dana Hibah Keagamaan dan terealisasinya anggaran ini melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus.

Harapannya kegiatan seperti ini dapat terlaksana berkelanjutan setiap tahunnya dengan jenis kegiatan yang berbeda. Perhatian penuh dari pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap umat Buddha Kabupaten Kudus dengan penganggaran kegiatan keagamaan merupakan pembuktian bahwa tidak ada sekat dan pilih kasih antara umat mayoritas dan minoritas karena pada dasarnya setiap umat beragama memiliki kesempatan yang sama dalam hal pengembangan lembaga keagamaan dan peningkatan kualitas SDMnya untuk menuju masyarakat yang mandiri, berdedikasi tinggi, dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat lain serta turut mensukseskan program-program pemerintah baik pusat dan daerah agar dapat terlaksana tepat guna, tepat sasaran, dan tepat waktu.

Disamping itu, supaya selalu terjaga keharmonisan dan toleransi intern umat beragama, antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah dapat diwujudkan dan dilaksanakan. Harapannya kegiatan pembinaan Lembaga Keagamaan/Organisasi Buddha dapat membawa angin segar bagi umat Buddha untuk lebih meningkatkan kualitas diri menjadi pribadi yang profesional dan bermartabat. (Kiswati/gt)