Porsadin Tingkat Kabupaten Cilacap Dibuka Wakil Bupati

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Diniyah (Porsadin) III Tingkat Kabupaten Cilacap digelar Minggu (30/4) di Kecamatan Jeruklegi. Kegiatan tersebut diikuti 667 peserta, 552 official dan ribuan pendukung yang terdiri atas orang tua dan wali santri.

Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Maryono Mubarok dalam sambutannya mengatakan bahwa, pendidikan keagamaan sangat memerlukan perhatian pemerintah seperti pendidikan umum. Hal ini mengingat kontribuasi pendidikan agama merupakan ruh atau nafasnya pendidikan karakter yang sangat menentukan masa depan bangsa.

Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan terdiri atas lari 60 meter dan futsal. Sedangkan cabang seni meliputi tahfidz, cerdas cermat diniyah, pidato bahasa Arab, pidato bahasa Indonesia, kaligrafi, murotal wal imla, Musabaqoh Tilawatil Quran, Musabaqoh Qiroatil Kutub, Puisi Islami dan Tahfidz ‘Aqidatul Awam.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun mengapreasiasi atas kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas FKDT. Komitmen Kemenag dalam meningkatan kualitas pendidikan agama masih dalam batas regulasi. Terkait honor maupun bantuan, alokasi dari Kemenag juga masih sangat terbatas dan lingkupnya baru sampai provinsi.

Bupati Cilacap melalui wakilnya, Ahmad Edi Susanto dalam sambutan tertulisnya mengatakan bahwa, Porsadin merupakan sarana efektif membangun prestasi. Dia berharap prestasi yang diraih nantinya bisa mendorong untuk menjadi yang terbaik dengan membawa nama harum Kabupaten Cilacap di tingkat yang lebih tinggi.

“Sebagai agenda dua tahunan, saya berharap Porsadin tidak hanya rutinitas semata, melainkan bisa dikelola secara terprogram, terencana dan berkelanjutan. Sehingga bisa menjadi even pembinaan yang efektif yang berdampak langsung terhadap pendidikan karakter,”katanya.

Lebih lanjut dikatakan, Porsadin memiliki peranan penting sebagai bentuk kepedulian dan penanaman nilai-nilai budaya sejak dini. Karenanya, para orang tua dihimbau agar mengenalkan sekaligus menanamkan kearifan lokal sejak dini. Sehingga bisa menghindarkan dari pengakuan oleh daerah ataupun negara lain.

Di akhir sambutannya, Wakil Bupati berjanji akan membahas Perda Keagamaan dalam rapat dengan seluruh elemen terkait. Tujuannya agar Perda segera dilaksanakan dan pendidikan keagamaan bisa diberikan anggaran sehingga akan lebih berkualitas dalam mendukung pembangunan.(On/bd)