SEMINAR NASIONAL MEMBANGUN WAWASAN KEBANGSAAN UNTUK MENGANTISIPASI BERKEMBANGNYA RADIKALISME

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (POKJALUH) Kota Surakarta telah mengadakan Seminar dan Pembinaan kepada penyuluh Agama Islam Honorer dan Iman Masjid,Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah, Ormas Islam dan Tokoh Agama Islam, Ustadz-Ustadzah, Mubaligh-Mubalighot, Badko TPQ, Madrasah, Takmir Masjid, Mahasiswa bertempat di Riyadi Palace Surakarta belum lama ini, diikuti sekitar 200 orang yang hadir.Dengan mengambil thema Membangun Wawasan Kebangsaan untuk mengantisipasi berkembangnya faham radikalisme. Hadir dalam kesempatan itu anggota MPR RI Drs.H.Muh.Thoha,S.Sos.MSI dan Ir.HM.Luqman Edi,MSI memberikan pembinaan kepada sejumlah yang hadir, menurut Ketua Pokjaluh Kota Surakarta dan sekaligus sebagai Ketua Panitia penyelenggara Drs.H.Joko Sarjono,MSI dalam laporannya Kondisi masyarakat Kota Surakarta sangat beragam baik dalam kehidupan ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya,suku,ras dan lain sebagainya.Sehingga hal ini perlu adanya semangat menyatukan persepsi dalam mengisi pembangunan di Kota Surakarta yang tergabung dalam wadah Negara Kesatuan Indonesia (NKRI)

Demikian juga dalam bidang agama Kota Surakarta yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam yang masing-masing mempunyai ciri dan latar belakang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya organisasi masa yang berlatar belakang agama Islam misalnya Muhammadiyah Nahdlatul ‘Ulama, Majelis Tafsir Al-Quran.Al Islam, Al Irsyad,Mujahidin,Lembaga Dakwah Islam Indonesia,HMI,PMII,Al Hidayah,Aisyiyah,Nasyiyatul Aisyiyah,Muslimat,Fatayat,IPM,IPNU,IMM,HMI,PMII,DMI dan lain sebagainya.Yang kesemuanya mempunyai gerakan-gerakan dalam bidang pembinaan umat,seperti kegiatan Majelis Taklim di masyarakat, Madrasah Diniyah,TPQ.Pondok Pesantren.

Tugas Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kota Surakarta adalah mengkoordinir Penyuluh Agama Islam dan memberikan bimbingan atau binaan bagi ustrda ustadzah yang berasal dari ormas ormas tersebut yang tergabung dalam Penyuluh Agama Honorer,yang terdiri dari Muballihg Majelis Taklim dan Masyarakat,Ustadz-ustadzah TPQ,Ustadz-Ustadzah Madrasah Diniyah dan Ustadz ustadzah Pondok Pesantren.

Berkembangnya ideologi radikalisme turut mengancam eksistensi kerukunan umat beragama baik intern maupun antar umat beragma, hal ini disebabkan kurangnya wawasan kebangsaan atas kondisi riel bangsa Indonesia yang terdiri berbagai macam tipologi.

Dari keragaman kehidupan beragama pada masyarakat Kota Surakarta tersebut,maka di pandang perlu memberikan bekal untuk dapat menumbuhkan rasa Nasionalisme dalam perjuangan dan pengabdiannya pada masyarakat.Dalam pemberian bekal tersebut dalam bentuk “Seminar Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yaitu pancasila,Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

Tujuan kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini dimaksudkan untuk memperluas pemahanan masyarakat terhadap Pancasila,UUD 1945,Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.Diharapkan melalui program sosialisasi empat pilar ini, pemahaman dan penghaytan nilai-nilai Pancasila bisa menjadi perilaku keseharian masyarakat di Indonesia.

Oleh karena itu,dari kegiatan ini diharapkan akan muncul pembelajaran politik yang berorientasi pada nilai-nilai demokratisasi yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari.Selain itu,kegiatan sosialisasi ini diharapkan bisa mempercepat proses demokratisasi di lingkungan masyarakat serta dapat semakin diperkuat, bukan saja pada tataran wacana, akan tetapi masuk ke tahap internalisasi dan institusionalisasinya.

Tujuan khusus menumbuhkan pemahaman yang komprehensip tentang Pancasila UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika dan NKRI di kalangan masyarakat,mendorong terumuskannya langkah-langkah nyata dimasyarakat untuk mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai upaya membangun Indonesia masa depan,serta dapat mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan Indonesia dalam tata kehidupan mereka sendiri secara kolektif dan masyarakat sekitar mereka,diharapkan dari seminar ini dapat memberikan wawasan kebangsaan yang kuat dan dapat menghindarkan diri dari faham radikalisme yang kurang pas,dengan mengacu dan berlandaskan keutuhan pada NKRI. Sehingga dapat dijauhkan dari isi-isu yang memecah belah bangsa seperti isu SARA,dengan berorientasikan jangka panjangnya dari kegiatan ini adalah NKRI harga mati dengan pemahaman yang berlandaskan pada Pancasila,UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika selain itu orientasi dari sosialisasi empat pilar bangsa ini diharapkan mampu memberikan analisa mendasar dengan fakta bahwa Negara Indonesia adalah negara Hukum dengan berlandaskan pada Pancasila yang memberikan nilai-nilai kemajemukan bagi masyarakatnya bangsanya.

Dalam kesempatan itu Kepala Kankemenag Kota Surakarta memberikan sambutan sekaligus membuka acara sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara menyambut baik atas diselenggarakannya Seminar Empat Pilar kehidupan Berbangsa dan bernegara bagi Penyuluh Agama Islam Takmir Masjid dan Ponpes untuk mencegah berkembangnya radikalisme di Surakarta ini, kami juga sampaikan terima kasih kepada fasilitator kegiatan DPR RI/MPR RI dan segenap panitia sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan kita semua.harapannya sosialisasi ini agar dapat menghasilkan sesuatu yang positif bagi kita,diantaranya memberikan pemahaman yang benar tentang makna/arti empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, Empat pilar kebangsaan menurut hemat kami sejalan denagn tuntunan Islam yang bterdapat dalam Al Qur’an dan Al Haditds, sehingga hasil sosialisasi ini untuk disampaikan secara benar kepada masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai pemahaman yang sama akan makna wawasan kebangsaan dan ajaran islam yang sebenarnya.

Atas terjalinnya kerjasamanya kegiatan ini MPR RI berkesempatan menyerahkan Cindera Mata kepada Pokjaluh Kota Surakarta yang diterimakan langsung oleh Kepala Kemenag Kota Surakarta.(Rahma)