Subadi : Saatnya Madrasah Harus Berbicara Tentang Kualitas Bukan Kuantitas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Proses penerimaan peserta didik baru menjadi hal yang rutin selalu dilakukan oleh penyelenggara pendidikan pada setiap awal tahun pelajaran sebagai proses awal pendataan dan seleksi peserta didik yang akan masuk pada tahun pelajaran baru.

Tujuan dari penerimaan peserta didik baru memberikan layanan bagi anak usia sekolah/lulusan untuk memasuki satuan pendidikan yang lebih tinggi secara tertib dan berkualitas

Penerimaan peserta didik baru pada RA maupun Madrasah bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya secara tertib, terarah, sistematis, transparan dan berkeadilan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kankemenag Wonogiri, H. Subadi dalam acara Rapat Koordinasi Pejabat Kemenag Wonogiri dengan Kepala Madrasah Negeri se-Kabupaten Wonogiri,  Selasa (13/06) di Ruang Rapat Kankemenag Wonogiri, hadir dalam acara tersebut Kasubbag TU, Para Kasi dan Penyelenggara serta Kepala Madrasah Negeri di lingkungan  Kankemenag Wonogiri.

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran baru untuk tahun 2017 ini, Menurut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri H. Subadi untuk menjadi perhatian serius bagi Madrasah mengingat persaingan antar sekolah semakin ketat dalam menjaring peserta didik baru, proses sosialisasi sudah dilakukan oleh beberapa madrasah ke lembaga-lembaga pendidikan yang menjadi sasarannya dengan berbagai strategi dan trik untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya peserta didik.

Salah satu propaganda atau motivasi baik yang perlu di sampaikan kepada masyarakat bahwa lulusan madrasah terbukti mempunyai kelebihan di banding dengan sekolah umum. Madrasah lebih berorientasi pada pendidikan moral atau akhlaq yang mampu mencetak generasi sholeh – sholehah tanpa meninggalkan ilmu umum.

“Sampaikan torehan prestasi-prestasi di Madrasah serta keunggulan madrasah sehingga mampu menjadi magnet bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah, sampaikan fakta bahwa banyak alumni yang madrasah yang menjadi menteri, gubernur, bupati dan walikota,” pesan H. Subadi.

Paradigma saat ini Madrasah sudah harus berbicara tentang kualitas, bukan lagi kuantitas, karena madrasah saat ini mengalami peningkatan jumlah yang signifikan sehingga kualitas harus ditingkatkan agar madrasah tetap dipercaya oleh masyarakat. (Mursyid/Wul)