Jemaah Haji Mendapatkan Peningkatan Layanan dalam Ibadah Haji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali (inmas) – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri pada Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia Sri Ilham Lubis mengungkapkan, tahun 2017 ini merupakan tahun peningkatan pelayanan. Pemerintah melalui Kementerian Agama terus meningkatkan pelayanannya mulai dari transportasi, pemondokan hingga katering, semuanya ditingkatkan secara kualitas maupun kuantitas dalam rangka memberikan kenyamanan bagi jemaah yang tujuannya tidak lain supaya jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk.

“Bapak-Ibu calon jemaah haji silahkan dibuktikan sendiri semua peningkatan pelayanan yang telah pemerintah upayakan, mulai dari Bapak-Ibu mendarat di Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Medinah sudah dijemput dan diantar menggunakan sarana transportasi bis sholawat dengan fasilitas yang sudah ditingkatkan (upgrade), kemudian hotel tempat Bapak-Ibu menginap semuanya sudah kelas bintang tiga berikut fasilitasnya dan yang tidak kalah penting untuk makan akan dilayani dengan katering yang secara kualitas maupun kuantitas ditingkatkan,” urai Sri Ilham Lubis kepada calon jemaah haji kloter 9 asal Kabupaten Batang pada acara penyerahan living cost kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta di Aula Gedung Mekkah lantai 1, Minggu (30/07).

Namun yang perlu diingat terang Sri Ilham, ada waktu-waktu tertentu layanan transportasi dan makan tidak dapat dilayani, karena pada saat memasuki masa armina layanan transportasi dan katering tidak dapat disediakan dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan.

“Pada saat memasuki masa Armina, untuk sementara layanan transportasi bis sholawat dan katering tidak dapat disediakan, bukan karena tidak bisa memenuhi akan tetapi lebih pada ketidakmungkinan layanan tersebut disediakan karena memang situasi yang tidak memungkinkan,” pesannya.

Menyiasati hal tersebut, maka calon jemaah haji diberikan bekal hidup (living cost) untuk memenuhi kebutuhan makan maupun sarana transportasi pada saat itu. Adapun besaran nilai living cost sebesar 1.500 SAR atau jika dirupiahkan sekitar 5,2 juta.

“Pemberian living cost bertujuan untuk memberikan bekal kepada jemaah haji agar dapat digunakan sebagai kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk menunjang kepentingan ibadah selama di tanah suci,” imbuhnya.

Mengakhiri penjelasannya, Sri Ilham berpesan kepada seluruh calon jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan, perbanyak minum air putih dan mentaati peraturan yang berlaku di Arab Saudi.

“Kenali daya tahan tubuh masing-masing, ibadah sunnah boleh tapi utamanya adalah ibadah wajib yakni wukuf di Arafah Selalu sehingga jaga terus kesehatannya, perbanyak minum air putih karena cuaca di Arab Saudi berbeda jauh dari Indonesia, serta supaya selalu mematuhi peraturan yang berlaku di Arab Saudi,” pesannya.

“Jemaah Indonesia sudah dikenal sebagai jemaah tertib dan patuh, untuk itu Bapak-Ibu supaya menjaga nama baik dan kepribadian bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Diakhir acara, secara simbolis Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri tersebut menerima living cost dari perwakilan BRI Cabang DIY dan diteruskan diserahkan kepada perwakilan jemaah. (gt/gt)