MUI Surakarta Gelar Silaturahmi Bersama Elemen Umat Islam

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta menggelar silaturahmi dengan segenap komponen umat Islam di Kantor MUI di Semanggi, Surakarta, Sabtu (29/7).

Ketua MUI, Prof H Zainal Arifin Adnan, mengatakan MUI Kota Surakarta dan segenap elemen masyarakat harus peduli terhadap kondisi negara.

“Kita harus mempunyai jiwa kritis dalam menghadapi carut marutnya suasana di negeri ini,” papar Zainal.

Dikatakan MUI Surakarta sebagai cikal bakal terbentukkya MUI tingkat Nasional, maka MUI Kota Surakarta telah melahirkan organisasi yang cukup diperhitungkan pengaruhnya di level Nasional.

“Kepada segenap komponen masyarakat Kota Surakarta, kami mohonkan untuk bersatu dalam memperjuangkan Islam,” ungkapnya

Umat Islam harus bersatu, tidak boleh cerai berai hanya karena faktor perbedaan. Keberagaman dan perbedaan adalah merupakan suatu hal yang wajar dan biasa.

“Oleh karena itu kita harus menjaga NKRI secara utuh,” ujar dia.

Ditempat yang sama, Penyelenggara Syariah  Kantor Kementerian Agama Kota Surakata,  Charis Muanis, mengungkapkan MUI sebagai tempat bertanya dan dimintainya fatwa.

“Alhamdulillah MUI Kota Surakarta telah memberikan bimbingan umat, tempat Memberikan Fatwa dan pencerahan dalam ikhtiyaru alhaq mencari kebenaran,” papar Charis.

Menurutnya, masyarakat mengetahui bagaimana cara para ulama mengistimbatkan hukum dan memberi pilihan kepada umat untuk mengikuti pendapat yang cocok baginya, dengan demikian umat tidak taqlid secara buta lagi.

“Maka muncullah  al tasiamuh toleransi harga menghargai hormat menghormati satu sama lain,” jelas Charis.

Dipaparkan, perbedaan/ ikhtilaf adalah wajar tetapi inkhiraf/penyimpangan adalah pelanggaran besar, maka umat Islam harus dewasa dalam menghadapi  ikhtilaf

“Mari menskalaprioritaskan ukhuwah mencintai dunia adalah boleh tetapi sangat amat mencintai dunia mengesampingkan akherat adalah sebagai celah pintu masuknya merusak ukhuwwah dan yang akan menimbulkan perpecahan,” pintanya.

Selanjutnya dalam tausyiahnya Ustadz Abu Hasanuddin mengatakan bahwa Kota Solo adalah  kota lahirnya tokoh tokoh Nasianal, semua tokoh lahir dari sini bahkan PKI pun juga besar  dari Kota Solo

“Ahli Alquran, ahli tafsir lahir dari sini sebagaimana yang disampaikann oleh Ketua MUI,” papar ustadz Abu.

Ia menambahkan bahwa umat Islam di kota Surakarta masih lemah, tetapi bukan karena yang lain kuat, untuk itulah umat islam di Surakarta terutama generasi muda untuk mencintai Alquran. (rma/Wul)