Hilal (Lagi-Lagi) Tidak Tampak Pada Rukyatul Hilal Di Pantai Kartini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Untuk menentukan tanggal 1 Dzulhijjah 1438 H Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Jepara mengadakan rukyatul hilal di Pantai Kartini Jepara pada hari selasa 22 Agustus 2017. Rukyatul hilal ini bekerjasama dengan pengadilan Agama, Pemkab Jepara, BHRD, Perguruan Tinggi unisnu, Ormas Islam, dan sejumlah tokoh/ahli hisab-rukyat.

Dalam laporan ketua panitia, Kepala Kakemenag Kab. Jepara yang diwakili plt Penyelenggara Syariah , Djalal Suyuti menyampaikan ucapan terimakasih kepada segenap Tim Rukyatul Hilal beserta jajaran undangan yang telah bersama-sama melaksanakan kegiatan. Dia juga menyampaikan bahwa hasil dari pemantauan di Pantai Kartini Jepara untuk memastikan 1 Dzulhijjah tetap menunggu sidang isbat oleh pemerintah.

Kabag Kesra, Lukito mewakili Bupati Jepara dalam sambutannya menyampaikan dukungan pemda Jepara terhadap kegiatan Rukyatul Hilal yang dilaksanakan rutin tiap tahunnya. Merujuk pengalaman dari tahun ke tahun, pelaksanaan Rukyatul Hilal di Pantai Kartini Jepara belum pernah berhasil melihat bulan. Untuk itu BHRD beserta Kankemenag dipersilahkan mengajukan program peningkatan fasilitas pendukung dengan harapan kedepannya bisa berhasil melihat hilal.

Sementara itu Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Jepara Zubaidi menyampaikan bahwa Pantai Kartini Jepara merupakan tempat yang sudah ditetapkan sebagai destinasi nasional untuk rukyatul hilal. “Pada daerah tropis seperti di Jepara, terdapat kabut yang tebal sehingga menutupi area munculnya hilal. Hal tersebut yang menyebabkan sulitnya hilal terlihat.” Demikian zubaidi menerangkan.

Dengan adanya tawaran dari pemda, BHRD Kab. Jepara akan segera membuat program pembelian peralatan teropong bulan yang lebih canggih. Bin Himma M. Burhan selaku Pengurus BHRD Kab. Jepara dari penyelenggara Syariah Kankemenag Jepara mengatakan siap untuk membuat proposal kegiatan pengadaan alat teropong/ teleskop set terkini. Selanjutnya dia akan berkordinasi dengan Badan Hisab Rukyat Pusat dan fihak-fihak terkait untuk mendukung program tersebut.

Setelah melakukan pemantauan secara intensif mulai pukul 17. 28 WIB sampai dengan 18.05 (sebagai batas ahir terlihatnya hilal) semua tim pemantau sepakat tidak dapat melihat hilal. Selanjutnya menunggu sidang isbat dari pemerintah.jpr/bd