Badan Wakaf Indonesia Berupaya Meningkatkan Pengelolaan Wakaf.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Inmas)– Wakaf merupakan hal terpenting dalam membangun kekuatan pembangunan dan sosial kemasyarakatan khususnya umat Islam. Untuk itu, Pemerintah melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI) berupaya meningkatkan pengelolaan wakaf di Indonesia, termasuk membentuk keorganisasian dari pusat sampai ke tingkat daerah.

 Pengurus Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Provinsi  Jawa Tengah periode 2017-2020 sebanyak 14 pengurus dilantik dan dikukuhkan oleh Wakil Ketua Badan Pelaksana BWI Pusat Sibli Sanjaya di Aula Lantai III Kanwil Kemenag Prov. Jateng Selasa, (31/10). Dihadiri Ka Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Ketua Perwakilan BWI Prov. Jateng, Assisten Pemerintahan & Kesra Setda Jateng, Wakil Ketua Badan Pelaksana BWI Pusat, Ketua Umum MUI, Ormas NU, Ormas Muhammadiyah serta Ketua & Sekretaris BWI se Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Sibli Sanjaya mengatakan BWI dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Kedepannya kehadiran BWI dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan mengharapkan dengan adanya BWI, aset wakaf yang tersebar dapat dikembangkan secara produktif dan mampu digali serta dimanfaatkan penuh oleh umat. Selain itu BWI provinsi Jawa Tengah agar dapat menjadi lembaga percepatan peningakatan kesejahteraan masyarakat.

“Pada dasarnya, jika umat islam memiliki kemauan dalam mengelola wakaf maka akan meningkatkan potensi ekonomi umat secara adil dan merata. Kita ketahui potensi umat,kekayaan alam, intelektual dan lain sebagainya di Indonesia cukup memadai bila dapat mampu dimanfaatkan secara optimal dan produktif,” kata Sibli.

Menurutnya, data tanah wakaf yang terdaftar sampai April 2004 mencapai 4,3 miliar, belum lagi yang tidak  terdaftar masih banyak lagi. Untuk itu kepada para pengurus BWI provinsi Jawa Tengah hendaknya mampu mengemban tugas dan amanah dalam memajukan perwakafan di Jawa Tengah ini.

“BWI provinsi Jateng tidak harus fokus mengembangkan fasilitas peribadatan saja atau pendidikan bagi umat, tetapi juga ikut dalam pengembangan ekonomi mikro,” tegasnya.

Sementara itu, Assisten Pemerintahan & Kesra Setda Jateng Edi Joko Pramono menyambut baik terbentuknya pengurus perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) provinsi  jateng, yang diharapkan mampu menjadi tempat pemersatu umat dalam berwakaf.

“Selama ini masyarakat Jawa Tengah yang ingin berwakaf belum terakomodir dan terpogram secara jelas, dengan adanya Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prov. Jateng ini bisa memberikan kontribusi positif bagi para pewakaf,” ungkap Edi.(rf)