Yang Unik di Pati, Pasar Imlek Diselenggarakan Umat Lintas Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Perayaan Imlek di Pati dimeriahkan dengan gelaran Pasar Imlek, selama seminggu penuh. Berpusat di Kelenteng Hok Tik Bio Pati, pasar Imlek menyesaki Jalan M Thamrin dan Jalan dr Setiabudi, Pati kota.

Uniknya, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh kumpulan masyarakat dari lintas agama dan kepercayaan. Ada yang beragama Islam, Katolik, dan Kristen. Termasuk juga donatur kegiatan tersebut justru dari kalangan lintas agama.

Ketua panitia penyelenggara pasar Imlek, Kyai Happy menyebutkan kegatan pasar Imlek tersebut digelar untuk mengajak masyarakat Pati cinta terhadap kehidupan toleransi antar umat beragama. Mereka menamakan diri sebagai Gusdurian Pati yang sepakat untuk tetap menjaga kerukunan antar masyarakat, terangnya

"Hidup itu bukan satu umat saja, tapi banyak kalangan yang berbeda-beda. Dari proses itu terjadi akulturasi budaya, sehingga masyarakat harus bisa membedakan kehidupan peribadatan dengan kehidupan sosial. Nah acara yang kita gelar ini murni sosial kan," tuturnya saat kami temui di Kelenteng Hok Tik Bio, Senin (12/2/18).

Ia menyebutkan, dalam kegiatan pasar Imlek tersebut, justru didukung oleh sejumlah Pondok Pesantren di Pati dan Gresik. Juga gereja-gereja yang ada di Pati.

"Awalnya kita sebagai Gusdurian mengajak semua elemen masyarakat yang cinta kehidupan toleransi, bersama-sama membantu pemerintah menciptakan kehidupan sosial yang kondusif, hidup bersama dalam keberagaman," terangnya.

Pasar Imlek di Pati ini sudah digelar mulai hari Jumat (9/2) dan berakhir pada hari Kamis (15/2) mendatang. Selama rangkaian tersebut juga akan diisi dengan sejumlah kegiatan lainnya, di antaranya lomba menggambar tingkat SD, donor darah, lomba modelling, ramah tamah dengan anak yatim antar umat beragama, operasi katarak gratis, dan lomba rebana.

"Nanti kegiatan puncaknya ada kirab budaya yang akan menampilkan pertunjukan marching band, reog, pakaian adat nusantara dan kelling jalanan wilayah kota," pungkasnya. (sip/Athi’/bd)