081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

MAN Purwodadi Menampilkan Tari Kiber Keplak Dalam Parade Seni Budaya.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Rangkaian peringatan Hari Jadi ke-292 Kabupaten Grobogan, kembali digelar, Rabu (7/3/2018). Yakni, kegiatan parade seni dan budaya.

Acara parade itu sempat diwarnai hujan lebat. Meski demikian, ribuan warga tetap antusias menyaksikan parade seni dan budaya yang rutin tiap tahun tersebut. Acara kirab baru dimulai pukul 13.30 WIB atau mundur beberapa saat dari jadwal karena menunggu hujan agak reda.

Parade seni dan budaya dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni dan pimpinan FKPD serta KasubagTU Kemenag Grobogan Ali Ichwan. Acara kirab dilepas keberangkatannya dari depan yang diawali dari depan Masjid Baitul Makmur Purwodadi. Kemudian, peserta berjalan melewati jalan Jendral Sudirman, S Parman dan R Suprapto dan finish di SMAN 1 Purwodadi.

”Dalam perayaan hari jadi Kab.Grobogan akan ada Kirab budaya dan parade pementasan tari.  MAN Purwodadi menampilkan tari kiber keplak dalam event tersebut untuk memeriah warga Kab.Grobogan. Dan MAN akan memberangkatkan lima puluh penari termasuk penaboh musiknya,” ungkap Penyy salah satu pelatih tari tersebut pada Rabu (07/03).

Lebih lanjut Penyy mengungkapkan, sebanyak 37 penari siswa perempuan dan 13 siswa sebagai penabuh musik akan menampilkan tari kiber keplak. Dengan menggandeng pelatih luar kota dari mahasiswa seni tari unnes. Dan diikuti peserta parade seni totalnya ada 24 regu. Terdiri 17 regu inti yang aktivitasnya dinilai juri dan 7 regu pendukung.

”Meski hujan, namun saya merasa senang karena parade seni dan budaya ini berjalan meriah dan ribuan masyarakat ikut berpartisipasi dalam acara rutin ini. Semoga, acara ini bisa memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat,” ungkap Penny.

Sementara itu, koreografer tari kiber keplak dari Mahasiswa Unnes Semarang Anjar mengatakan, pihaknya memilih tari kiber keplak  karena ingin menampilkan kearifan lokal dari Kab.Grobogan antara Kombinasi seni islam dan budaya lokal Grobogan. Terinpirasi dari tarian angguk tarian kas grobogan yang diolah dengan iringan rebana dan tidak membuang ciri khas islami.

“Grobogan yang selama ini terkenal dengan tayubnya, Sehingga perlu mengeksplor kebudayaan yang lain. Karena Grobogan memiliki banyak sekali potensi kebudayaan dan ciri khas yang bisa ditampilkan ke publik, diantaranya adalah Tari kiber keplak. Untuk itu pihaknya mencoba untuk mengeksplore Tari kiber keplak  lebih jauh dengan menciptakan sebuah tarian. Didalam Tari kiber keplak  ini menggambarkan ketrengginasan perempuan grobogan yang anggun dan turut andil mengisi prestasi di bumi grobogan serta menambah semangat juang,”kata Anjar.(bd)