Nama Baru Spirit Baru MAN Kalibeber

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – MAN Kalibeber merayakan Hari Ulang Tahun sekolah mereka yang ke 50 secara khusus diresmikan oleh Bupati Wonosobo Eko Purnomo yang merupakan Alumni sekolah tersebut, dengan didampingi Kepala Kementrian Agama Wonosobo Muhammad Thobiq. Bupati Wonosobo secara  khusus meresmikan nama baru yang semula MAN Kalibeber menjadi MAN 2 Wonosobo. Ditandai pelepasan balon udara yang diikuti seluruh siswa dengan jumlah balon yang dilepaskan sebanyak lebih dari 2 ribu balon Rabu, (21/03).  

Eko mengatakan, bangga dan senang bisa hadir pada acara HUT ke 50 MAN Kalibeber, karena beliu merasa jadi bagian dari mereka, karena beliau pernah belajar di sekolah tersebut. “Saya senang bisa hadir di acara ini, dikarenakan saya dibesarkan di sekolah ini, saya telah menjadi bagian dari sekolah ini,” bangganya.

Bupati Wonosobo tersebut menyanjung bahwa 50 tahun merupakan usia yang matang, sebuah perjalanan usia yang panjang, dan tentu telah diwarnai dengan berbagai peristiwa. Sebuah usia yang menandakan kematangan, serta pertumbuhan yang positif di dunia pendidikan. “Ibarat manusia, usia 50 tahun ini sudah masuk pada usia dewasa, yang artinya telah menemukan jati dirinya yang selanjutnya tinggal mewujudkan impian itu melalui kerja keras,” katanya.

Sehingga diharapkan kedepan, akan semakin mandiri, berprestasi dan mampu menjawab tantangan serta kebutuhan masyarakat dan dunia pendidikan saat ini. Mampu melahirkan lulusan yang tangguh dalam aqidah, tertib dalam beribadah. “Semoga kedepan akan semakin dikenal masyarakat sekitar sehingga tertarik dan mempercayakan untuk memasukkan putra putrinya untuk bersekolah di sini,” harapnya.

Pada kesempaatan yang sama Kepala Kementrian Agama Wonosobo, mengatakan Man 2 Wonosobo harus bersyukur karena menginjak usianya yang sudah matang ini, semakin menanjak prestasinya, setidaknya sudah menetaskan 16-17 angkatan. Dan kedepan harus dikembangkan lagi guna mengantar menjadi generasi Islam emas. Dengan pengalaman yang telah dilalui di masa lalu harus dipergunakan sebagai pijakan untuk menepaki masa depan, jangan sampai jatuh di kubangan yang sama, dengan menanamkan pola pikir atau main set untuk berjuang bersama menciptakan generasi maju. “Hari ini harus lebih baik dari kemarin,” tegasnya. (ws/ps/rf)