Ciptakan Pilkada yang aman, Ulama, Umaro, dan Masyarakat perlu bersinergi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Memasuki tahun politik tahun 2018-2019, masyarakat dihimbau tidak terpengaruh terhadap propaganda dan hal-hal yang mengganggu stabilitas masyarakat. Untuk menciptakan suasana yang kondusif, diperlukan sinergi antara pemimpin, ulama, dan masyarakat.

Demikian mengemuka dalam acara Silaturahim antara Tokoh agama dan tokoh masyarakat, umaro, dan ulama se-Kecamatan Lasem yang diadakan pada Kamis (12/4) di Pendopo Kecamatan Lasem.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Kapolres Rembang, AKBP Pungky Buwana Santoso, Kakankemenag Rembang yang diwakili oleh Kasi Bimas Islam, Mukson, Ketua MUI Kabupaten Rembang, H. Munib Muslih, Ketua FKUB Kabupaten Rembang, H. Masyhuri, dan Ketua MUI Kecamatan Lasem, H. Achmad Naufal. Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang terdiri atas jajaran Muspika, ulama, dan kades/lurah, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam paparan materinya, Kapolres Rembang menyampaikan harapannya, agar Pilkada dan Pemilu bisa berlangsung jujur, adil, aman, dan damai. Untuk mewujudkannya, diperlukan kerja sama yang baik antara pemimpin, tokoh agama, dan masyarakat itu sendiri.

Sementara Munib Muslih memaparkan tentang kriteria pemimpin yang baik menurut agama. Munib mengimbau kepada masyarakat untuk bersikap tenang dalam menghadapi pilkada dan mengedepankan akhlakul karimah, dan tidak terpancing emosi atas propaganda yang menyebar.

Di sisi lain, Masyhuri mengatakan, kerukunan umat beragama perlu dikedepankan, utamanya menjelang Pilkada dan kerap menyebarkan isu SARA. Masyhuri mengemukakan, perbedaan pandangan dalam kehidupan itu hal yang lumrah. “Hal itu tidak perlu dipersoalkan. Justru kita perlu mengedepankan toleransi dan saling menghargai perbedaan,” katanya.

Sementara Mukson menyampaikan, masyarakat tidak perlu terpengaruh atas keruhnya suasana panas yang biasanya terjadi menjelang Pilkada, apalagi dalam masa-masa kampanye. “Masyarakat harus tetap bersikap tenang,” tandasnya.

Dalam acara tersebut juga disinggung mengenai persoalan yang mengganggu stabilitas masyarakat. Fenomena seperti miras, judi, dan maraknya anak-anak pank perlu ditertibkan. Semua pihak perlu berperan mengatasinya. — ss/bd