Penyuluh Agama Islam KUA Tirtomoyo Sosialisasikan Pengurusan Jenazah Wanita

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Pengurusan jenazah merupakan bagian dari ajaran Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Hukum dalam pengurusan jenazah merupakan fardhu kifayah, artinya apabila sebagian orang telah melaksanakannya, maka dianggap cukup.

Tetapi jika tidak ada seorangpun yang melakukannya, maka berdosalah seluruh masyarakat yang berada di daerah itu, pengurusan jenazah juga merupakan tanda penghormatan terhadap jenazah. Dalam ajaran Islam ada empat kewajiban bagi setiap muslim terhadap jenazah sesama muslim, yaitu memandikan jenazah, mengafankan jenazah, menshalatkan jenazah dan menguburkan jenazah.

Namun ironisnya dewasa ini ilmu mengurus jenazah menjadi salah satu hal yang sering terabaikan. Padahal ilmu tersebut sangat penting untuk diketahui oleh seorang muslim tatkala ada yang meninggal dunia. Pengurusan jenazah tidaklah sederhana, melainkan cukup kompleks yang meliputi proses memandikan, mengafani, menshalati, mengantarkan, hingga menguburkannya, sayangnya tidak banyak orang yang mengetahuinya.

Berangkat dari fenomena tersebut, Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kec. Tirtomoyo Wonogiri, Anida Safitri menggagas sekaligus melaksanakan sosialisasi pemulasaran/perawatan jenazah jenazah perempuan bertempat di MT TP PKK Jaten,Girirejo, Jum’at (20/04) yang di ikuti ibu-ibu majelis taklim dan perangkat desa setempat.

Sedangkan Kepala Kepala KUA Kec. Tiromoyo, Zaenal Arifin menyampaikan bahwa bimbingan teknik pengurusan jenazah ini menjadi salah satu event yang sangat  penting  dan di butuhkan masyarakat. Sehingga kegiatan tersebut diprogramkan oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional bekerjasama dengan pihak terkait di wilayah Kec. Tirtomoyo baik Kecamatan, pemerintah Desa, PKK maupun majelis taklim.

“Pada kegiatan ini, para peserta akan dibimbing bagaimana cara mengurus jenazah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, mulai dari mendampingi orang sakit, memandikan jenazah, praktek mengkafani dan tata cara mensholatkan jenazah,” tutur Zaenal.

Lebih lanjut Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tirtomoyo Anida Safitri,  menjelaskan bahwa pelatihan ini bersifat aplikatif karena setelah teori langsung di lanjutkan praktek bagaimana mengurus jenazah dengan alat peraga yang telah di siapkan.

“Sosialisasi ini sangat penting karena di masa sekarang ini banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana cara mengurusi jenazah orang yang sudah meninggal khususnya jenazah wanita, di harapkan meraka mampu merawat jenazah jamaah sendiri tanpa tergantung petugas yang ada dari desa,” jelas Anida. (Mursyid_Heri/Wul)