Untuk Menghadapi Akreditasi, Guru RA Ikuti Sosialisasi dan Bedah Instrumen

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Proses Akreditasi di di lembaga Raudhatul Athfal (RA) maupun madrasah adalah kegiatan penilaian oleh pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang untuk menentukan kelayakan program atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Dengan bahasa lain akreditasi adalah proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk sertifikat pengakuan dan peringkat kelayakan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional.

Hal tersebut sebagai bentuk akuntabilitas publik yang penilaiannya dilakukan secara obyektif, adil, transparan dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Hal tersebut di sampaikan Ka. Kankemenag Kabupaten Wonogiri, H. Subadi di hadapan guru RA se Kabupaten Wonogiri, dalam acara Sosialisasi Akreditasi dan Bedah Instrumen yang selenggarakan PD. IGRA Kabupaten Wonogiri, Rabu (25/04) di Gedung pertemuan RM. Alami Sayang Ngadirojo.

Untuk itu sebelum di laksanakan Sosialisasi Akreditasi dan Bedah Instrumen bagi pengelola lembaga pendidikan  sehingga kegiatan penilaian tersebut tidak lagi menjadi momok dan lembaga siap untuk  di akreditasi.

Tujuan diselenggarakan bedah Instrumen Akreditasi ini menurut Subadi, untuk memberikan gambaran bagaimana menyiapkan perangkat akreditasi khususnya di lembaga Raudhatul Athfal (RA), agar dalam mengikuti akreditasi yang dilaksanakan oleh BAN PNF Provinsi Jawa Tengah lebih siap dan mendapatkan predikat nilai yang baik dan memuaskan.

Ka. Kankemenag berharap kepada pengelola lembaga Raudhatul Athfal (RA) untuk selalu meningkatkan baik itu manajemen di lembaganya termasuk juga meningkatkan mutu pendidik, pengelola termasuk dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena hidup matinya suatu lembaga itu terletak pada prasarana memenuhi syarat, masyarakat pasti tidak segan-segan akan menitipkan anaknya ke lembaga itu, dan hasil yang diharapkan dari kegiatan ini agar terlaksananya pengelolaan program Raudhatul Athfal (RA) serta meningkatnya lembaga Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Wonogiri yang terakreditasi.

“Jangan takut dengan akreditasi karena kita akan mampu melewatinya dengan baik, optimislah terhadap sesuatu pekerjaan insyaalloh akan berhasil, dan semoga proses akreditasi nantinya lembaga pendididikan khususnya RA sudah siap dan bisa berjalan dengan lancar dan tertib serta hasilnya cukup memuaskan meskipun masih ada catatan,” harap Subadi. (Mursyid_heri/Wul)