Utamakan Kesejahteraan Masjid

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang bekerjasama dengan PT Semen Indonesia mengadakan pelatihan Imam dan Khotib selama dua hari, yaitu Selasa – Rabu (5-6/5). Kegiatan yang melibatkan 40 peserta ini dilaksanakan di aula Kankemenag Kabupaten Rembang dan Gedung Baznas Rembang.
Kegiatan ini dibuka oleh Kakankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah.  Adapun narasumber yaitu Atho’illah, Jasim, Moh. Muchson, Ali Muhyiddin, Moh. Mukhlisin, Musthofa, dan Mohammad Ali Anshory.
Dalam paparan materinya, Atho’illah mengatakan, masjid merupakan tempat ibadah yang paling strategis dan perlu disejahterakan keberadaannya. Ia menandaskan, masjid itu harus diuri-uri. “Karena barang siapa yang nguri-nguri masjid, ia akan selalu diberi hidayah oleh Allah,” katanya.
Atho’illah mengatakan, pada zaman Rasulullah, keberadaan masjid sangat penting. Masjid digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial. “Ketika nabi hijrah ke Madinah, yang dibangun pertama kali adalah masjid,” katanya.
Aris Sunarso, Kepala Departemen Pendukung Operasional Semen Indonesia mengatakan, pelatihan ini ditujukan bagi imam dan khotib masyarakat sekitar PT Semen Indonesia.
“Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kemampuan imam dan khotib masyarakat. Karena kami sering berkeliling ketika sholat jum’at,” katanya.
Moh Muchson, salah satu narasumber yang juga selaku Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Rembang mengatakan, ada beberapa konsep dalam berdakwah, yaitu merangkul bukan memukul, mencinta bukan menista, merayu bukan meninju, menyayang bukan mengganyang, lillah bukan linnas, dan bil haq, bukan bil hoax.
Ia juga memaparkan, khotib sebagai sosok panutan mesti berhati-hati dalam ber ucapan, bersikap dan berperilaku. “Sebagai sosok terhormat sebisa mungkin menjaga kehormatan diri atau menghiasi diri dengan akhlakul karimah,” katanya. –ss