Jamun: ASN Kemenag Harus Bisa Menjadi Contoh Yang Baik Dalam Demokrasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Aparatur Sipil Negara (ASN) terlebih dalam naungan Kementerian Agama (Kemenag) harus bisa menjadi contoh yang baik dalam berdemokrasi. Di samping harus bersikap netral, ASN harus berpartisipasi aktif dalam menyalurkan hak pilihnya. Tidak dibenarkan ada ASN Kemenag yang golput atau tidak memilih. Karena selain tidak sesuai dengan etika berbangsa dan bernegara, juga norma agama.

Hal tersebut dikemukakan melalui Kasi Bimas Islam, Aziz Muslim, Selasa (26/6) pada saat apel pagi kepada para pejabat dan ASN di Halaman Kantor. Sebelum bertugas menjadi pembina apel, pihaknya mendapat pesan dari Kakankemenag agar memberikan nasehat menjelang Pilkada. Menurutnya, salah satu penentu masa depan bangsa dan negara adalah partisipasi aktif dari warga negara itu sendiri. Hal ini merupakan wujud eksistensi masyarakat sebagai komponen utama sebuah negara.

“Orang yang memiliki pemahaman agama yang baik pasti akan menyalurkan hak pilihnya. Sebaliknya yang pemahaman agamanya masih minim, mereka akan mudah terombang ambing oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu saya menghimbau seluruh ASN Kemenag Cilacap berpartisipasi dalam pencoblosan. Suara panjenengan akan menentukan warna pemerintahan lima tahun ke depan. Sehingga kesempatan yang diberikan oleh pemerintah jangan sampai disia-siakan,”tegasnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa, kematangan jiwa dan fikiran ASN sudah seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. ASN harus bersikap arif dalam segala hal, termasuk menjelang Pilkades, Pilkada maupun Pemilu. ASN harus bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa hak pilih dalam berdemokrasi sangat penting.

“Kalau menurut panjenengan calonnya tidak ada yang baik terus kemudian tidak memilih, maka saudara sudah keliru. Ingat bahwa di antara yang tidak baik ada yang paling baik atau paling sedikit keburukannya. Maka pilih di antara mereka yang menurut saudara paling sedikit keburukannya. Dengan demikian maka tidak ada alasan untuk tidak memilih. Jika pemimpin yang sedang berkuasa melakukan kedlaliman. Kemudian saat datang pemilihan pemimpin mereka yang tidak memilih, berbarti tindakan tersebut sama saja membiarkan masa depan bangsa dan negara dipimpin terus oleh orang yang dlalim. Tindakan ini tidak dibenarkan dalam ajaran agama. Pilihlah salah satu di antara mereka yang paling baik menurut saudara,”pungkasnya. (On/bd)