Kemenag Bersama Pemuka Agama Kristen Antisipasi Paham Radikal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Kementerian Agama Kabupaten Jepara dalam hal ini Penyelenggara Kristen mengadakan Rapat Koordinasi bersama Pemuka Agama Kristen di SDTK Terang Dunia Jepara, Rabu (06/06).

Hadir dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara beserta para Kepala Seksi, Kasi. Intel Polres Jepara, Ipda. Adhi Purnomo serta para pemuka agama Kristen dari penjuru kota Jepara yang berjumlah kurang lebih 100 orang.

Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk menyikapi situasi keamanan terkini bangsa Indonesia yang baru saja didera permasalahan terorisme dengan adanya tiga bom yang meledak di GKI di Jalan Diponegoro, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna, dan Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel.

Seperti yang diungkapkan Penyelenggara Kristen Kemenag Jepara, Stephanus Prihadi, dalam sambutan selamat datangnya menyampaikan bahwa tema kegiatan hari ini adalah menyikapi situasi keamanan terkini bangsa Indonesia.

“Tema kegiatan hari ini adalah meyikapi situasi keamanan terkini bangsa Indonesia. Seperti kita ketahui, bangsa Indonesia tengah berduka dikarenakan adanya teror bom di tiga Gereja di Surabaya. Untuk itu kami mengajak semua elemen bangsa mewaspadai benih-benih radikalisme yang berujung pada teror yang berkepanjangan” ujar Stephanus.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, di Indonesia, tokoh agama memiliki posisi yang sangat penting di dalam mencegah aksi terorisme dan radikalisme. Hal ini dikarenakan tokoh agama di Indonesia, memiliki aktivitas harian mendidik umat agar mengamalkan ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya.

Tokoh Agama juga memiliki posisi yang disegani karena menjadi tauladan bagi masyarakat luas. Oleh sebab itu, peranan tokoh agama sangatlah penting untuk mendukung pencegahan terorisme dan radikalisme.

Tokoh agama dapat memberi pemahaman mengenai ajaran nilai-nilai agama yang membawa kepada kedamaian. Hal ini dikarenakan esensi agama yang sama sekali tidak pernah mengajarkan umatnya untuk saling membenci, apalagi sampai melakukan kekerasan.

“Jika tokoh agama berhasil menyampaikan pesan kedamaian, maka akan besar potensi terciptanya kehidupan yang tentram dan damai di tengah-tengah masyarakat” ujar Nor Rosyid. (fm/bd)