Farhani : Jemaah Haji harus Sehat dan Ikuti Aturan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Imam Hidayat hadir di Gedung IPHI Kabupaten Banyumas, kehadiran beliau sebagai narasumber dan menyampaikan Materi seputar Ibadah Haji dalam kegiatan Bimbingan Manasik Masal Calon Jemaah Haji Se- Kabupaten Banyumas Musim Haji 1439 H/ 2018 M.

Kegiatan Bimbingan Manasik Haji Masal pun dibuka secara resmi oleh Farhani. Turut hadir Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Banyumas Akhsin Aedi, Kasi PHU Amirudin, Kabag Kesra Pemkab Banyumas Fatikul Ichsan, perwakilan KBIH dan BPS BPIH, serta para petugas haji dari unsur TPHI/TPIHI/ dan TPHD.

Dihadapan sekitar 1113 Jemaah Calon Haji Kab. Banyumas, Kakanwil menyampaikan bahwa Bimbingan manasik haji ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan. Dia mengakui setiap penyelenggaraan ibadah haji selalu ditemukan permasalahan, walaupun secara umum  pelaksanaan ibadah haji secara nasional, Indonesia termasuk terbaik mengingat jumlah Jemaah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Jemaah dari Negara lain, yang dirasa wajar jika ditemukan permasalahan.

“Setiap usai musim haji pemerintah melakukan evaluasi, Kementerian Agama banjir kritikan. Haji adalah persoalan yang dinamis, di satu sisi kita benahi sisi yang lain muncul masalah. Jadi tidak ada penyelenggaraan haji yang sepi permasalahan. Apalagi Jemaah haji Indonesia yang paling banyak, bandingkan Jemaah Jawa Tengah sejumlah 33.892 dengan Malaysia satu Negara hanya 25.000 jemaah.” Paparnya.

Beliau menyampaikan selain permasalahan yang senantiasa dibenahi, ada prestasi yang membanggakan khususnya untuk wilayah Jawa Tengah. Berdasarkan penilaian dari Komisi Pengawasan Haji Indonesia (KPHI), embarkasi/debarkasi Solo SOC meraih KPHI Award dalam kategori embarkasi/debarkasi terbaik se Indonesia. Menurut penilaian KPHI, Jemaah asal Jawa Tengah dinilai patuh, tunduk, dan mudah diatur sehingga awal masuk asrama kemudian berangkat ke tanah suci dan sekembalinya tidak mengganggu jadwal atau aturan yang sudah ditetapkan.

“Ikuti bimbingan manasik maka semua Jemaah akan mendapat pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman terkait pelaksaan ibahad haji. Harapannya, Jemaah akan dapat menunaikan ibadah haji secara mandiri. Itu yang utama,” harap Farhani.

Tak lupa tentang kesehatan, Farhani berpesan kepada Jemaah untuk menjaga kesehatan. “Insyalah kinerja petugas kloter petugas haji menjadi ringan, bila Jemaah sehat, coba bayangkan kalau satu kloter ada 5 saja Jemaah yang naik kursi roda, maka akan sangat merepotkan. Jemaah yang sehatlah yang akan berangkat ke tanah suci.

Mengakhiri pertemuan di gedung IPHI, beliau menyampaikan tentang program peningkatan layanan haji yaitu tambahan catering yang sudah disiapkan oleh panitia. “Jadi Jemaah sudah tidak perlu pusing memikirkan mau masak apa, karena panitia nanti akan menyediakan tambahan catering.”(hk/bd)