081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Cecep : Ada Benang Merah Ekonomi Umat dengan Kerukunan Umat Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung (Buddha) – Bidang Ekonomi menjadi bagian paling dasar dalam pembangunan yang berorientasi pada terciptanya kondusifitas dan kerukunan ditengah masyarakat. Berbicara didepan lebih dari 100 orang yang tergabung dalam Paguyuban Pembuat Gula Merah dari Kecamatan Kaloran dan Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, Selasa (16/10) yang bertempat di Gedung Dhammasekha Surya Jaya dusun Janggleng, Desa Tlogowungu, Kec. Kaloran Kab. Temanggung. 

Cecep Khairul Anwar selaku Kabid Kerukunan Umat Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, menyampaikan bahwa terdapat hubungan atau benang merah antara ekonomi umat dengan kerukunan umat beragama.

“Dalam bidang kerukunan agama, ada benang merah antara ekonomi umat dengan kerukunan umat beragama,” ucap Cecep.

Dalam kesempatan menyampaikan keynote speaker pada kegiatan Sosialisasi pelestarian pohon aren dan pengembangan gula semut aren oleh umat Buddha, Kristen dan Islam di wilayah Kab. Temanggung ini cecep Khairul Anwar memaparkan bahwa pemberdayaan ekonomi umat menjadi kohesi (perekat) sosial dalam memupuk kerukunan dan persatuan antar umat beragama.

Pada acara yang di inisiasi oleh Wanita Theravada Indonesia (Wandani) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan  Pengurus Cabang (PC) Wandani  Kab. Temanggung ini, turut menghadirkan petugas Dinas pertanian Kab. Temanggung, Dinas Kesehatan Kab. Temanggung, Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah dan Penyelenggara Buddha Kemenag Kab. Temanggung.

“Dengan meningkatkan dan memberdayakan ekonomi melalui ekonomi masyarakat, menjadi kohesi atau perekat kerukunan antar umat beragama, mengapa saya menyampaikan hal demikian, karena dengan kesibukan masyarakat melalui kegiatan ekonomi, masyarakat tidak mudah diprovokasi untuk melakukan hal-hal negatif sehingga kenyamanan dan keamanan tetap terjaga,” terangnya.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa melalui ekonomi kemasyarakatan, mampu menjadi wahana bersilaturahmi antar umat beragama dan mampu saling mengakrabkan sehingga kerukunan hidup dimasyarakat yang berbeda-beda agama dan keyakinan ini dapat tetap terpelihara.

Kemenko PMK memiliki tugas untuk mensinergikan agar kementerian terkait yang ada dalam bidang koordinasinya dapat bekerja bersama-sama menciptakan kesejahteraan masyarakat, dimana salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui mendorong dan mensuport masyarakat di daerah untuk aktif menggerakan perekonomian mereka melalui pemanfaatan sumber daya ekonomi daerah dengan lebih menekankan pada ekonomi kreatif dengan dukungan segenap kementerian yang turut berperan dalam bidang kemasyarakatan. (siswanta/gt)