Peran Kemenag Dalam Penanggulangan Penyebaran HIV/AIDS

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – HIV/AIDS sebagian besar disebabkan karena perilaku yang menyimpang dari ajaran agama dan nilai-nilai moral keagamaan. Penyebab utama masalah HIV/AIDS lebih disebabkan perilaku manusia, maka upaya pencegahan secara dini melalui jalur agama atau pendidikan agama merupakan langkah yang strategis.

“Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan umat. Dari situ, diharapkan kesadaran akan nilai moral dan agama meningkat hingga dapat menekan kebiasaan berperilaku menyimpang, salah satunya dalam hal seksual,” terang Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, Masmin Afif, saat memberikan materi dalam Sosialisasi HIV dan Pemulasaraan Jenasah ODHA bagi Penyuluh Agama Islam (PAI) dan Tokoh Masyarakat. Bekerjasama dengan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) dengan Pokjaluh Kemenag Klaten yang dihadiri oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional PNS dan Non PNS, serta toga dan tomas Klaten, yang bertempat di Aula Al Ikhlas, Kemenag Klaten, Kamis (11/10).

“Kurang taatnya masyarakat dalam menjalankan ajaran agama. Oleh karenanya, sesuai dengan visi Kementerian Agama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong, disertai salah satu misinya adalah meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, Kementerian Agama mempunyai peran strategis dalam pencegahan penyakit ini,” tandas Masmin.

“Disadari oleh banyak pihak khususnya mereka yang berhadapan langsung dengan tugas penaggulangan penyebaran HIV/AIDS, peranan tokoh agama, penyuluh agama Kemenag Klaten sangat diperlukan, lebih-lebih para da'i, mubaligh, ustadz dan ustadzah karena mayoritas penduduk negeri ini beragama Islam,” terangnya.

Lebih lanjut Kakankemenag menjelaskan, para Penyuluh Agama Islam (PAI) melakukan dengan penyebaran informasi agama, memberikan petunjuk dan bimbingan khusus  bagi pelaku yang memicu lajunya penyebaran HIV/AIDS khususnya di daerah Kabupaten Klaten.

Keterlibatan PAI, tokoh agama dalam upaya pemberian informasi dan pencerahan yang benar bagi masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kepedulian serta pemahaman masyarakat terkait dengan upaya penanggulangan AIDS.

“Pemuka agama diyakini memegang peranan strategis untuk menanggulangi dampak buruk, sekaligus memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS, termasuk di antaranya memberikan pemahaman kepada umat, sehingga mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV-AIDS,” imbuhnya.(aj/sua)