Walikota Semarang: Di Era Milenial Bekali anak dengan karakter yang kuat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan, tantangan generasi mileneal saat ini adalah maju pesatnya teknologi informasi yang bisa berdampak baik maupun berdampak tidak baik serta bahaya Narkoba yang merusak kesehatan bahkan sampai berurusan dengan polisi.

“Jauilah dua masalah yang negatif itu, isi dengan kegiatan bermanfaat yang bisa meningkatkan dan meraih prestasi terbaik,” tutur walikota yang akrab dengan sapaan Mas Hendi, saat membuka lomba  Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) tingkat SD Kota Semarang di SD Isriati 02 Baiturahman, Sabtu (06/10).

Menurut Hendi, di era generasi milenial, orang tua dan guru harus mempersiapkan anak dengan karakter yang kuat. Lomba MAPSI SD merupakan ajang positif  memperkuat karakter. “Persiapkan diri dengan baik, kalian mempunyai talenta luar biasa, terbukti saat ini mewakili kecamatan,” tuturnya.

Dikatakan Hendi, generasi milenial mempunyai wawasan dan pengetahuan yang hebat di banding generasi sebelumya. Anak sekarang bisa menjelajah dunia dengan brouwsing google, jika tidak ada pengawasan dan pendampingan orang ua atau guru, hal seperti ini bisa berdampak negatif.

Berdasar prediksi para pengamat, tambahnya, bangsa Indonesia akan memasuki masa emas pada tahun 2045. Pada tahun itu yang menjadi pemimpin, pengusaha sukses, dan guru pencetak generasi bangsa adalah anak-anak yang ikut lomba kali ini, “Teruslah belajar, selalu berdoa, dan jangan lupa minta restu orang tua,” pesannya.

Ketua panitia lomba, Sapto Budi Utomo menjelaskan, lomba MAPSI merupakan agenda rutin tahunan Dinas Pendidikan Kota Semarang.  Juara umum tahun 2018 diraih kontingen dari Kecamatan Pedurungan.

Pelaksanaan lomba kali berbeda dengan tahun sebelumnya karena ada penggalangan dana peduli bencana Sulawesi Tengah dengan menggelar lelang hasil karya peserta lomba kaligrafi, khot Arab, dan hasil wirausaha, “Hasil lelang terkumpul dana Rp. 15.530.000, dan semuanya disumbangkan ke Sulawesi Tengah,” tandas Sapto. (Mis-Amh/gt)