Guru RA Harus Total dalam Mengajar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Pengawas Madrasah Kecamatan Semarang Barat, Muniroh menegaskan, guru RA dalam melaksanakan pembelajaran harus menarik dan selalu inovatif mengikuti perkembangan ilmu pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini. Hal itu dikatakan Muniroh saat memberikan arahan workshop yang digelar Ikatan Guru Roudhotul Athfal (IGRA) Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Semarang Utara bekerja sama dengan penerbit Erlangga Semarang, di Auditorium Erlangga, Rabu (31/10).

“Mendidik anak usia dini mempunyai keunikan tersendiri. Guru RA harus menarik dalam pembelajarannya,” ucapnya.

Dikatakan Muniroh, Secara alamiah, anak usia dini belajar dari orang yang lebih dewasa. Mereka belajar dan memahami dunianya dengan meniru tindakan orang lain, termasuk orang tuanya dan gurunya.Orang tua dan guru, tambahnya, mempunyai tanggung jawab utama dalam pembentukan kecerdasan intelektuan, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual anak. Orang tua dan guru harus dapat menampilkan teladan dan kebiasaan positif.

“Menjadi guru RA tidak boleh sembarangan dalam bertindak, harus dapat menjadi idola dan teladan bagi anak didiknya”, tuturnya.

Ketua panitia, Faizah mengatakan, workshop menghadirkan narasumber dosen Pascasarjana Unnes Semarang Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dewanti Handayani, diikuti semua guru dan kepala RA se kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Semarang Utara.

Menurut Dewanti, pendidikan karakter dalam pembelajaran anak usia dini sangat penting. Guru PAUD harus mampu berperan layaknya seorang aktor atau aktris  yang mampu menyelami dunia anak dan bisa menjadi pendongeng, penyanyi, atlet atau bahkan pesulap.

“Menjadi guru PAUD, tidak boleh setengah setengah apalagi malu malu, harus total dalam mengajar,  baik dalam ucapan, sikap dan tingkah laku,” terang Dewanti. (Mun-Amh/gt)