Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal (Slawi)-Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru memiliki cara dan ciri yang berbeda-beda tergantung mata pelajaran dan tingkatan kelas yang diampu oleh guru. Hal ini menandakan bahwa ide penelitian tindakan kelas bisa bervariasi, tergantung individu guru itu sendiri.

Hal itu disampaikan oleh Rizal, guru IPA MTs Negeri 2 Tegal, saat ditemui Warior di ruang kerjanya, Rabu (28/11).

Rizal yang belum lama ini telah melaksanakan seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memaparkan pengalamannya selama menyusun kegiatan ini.

“Bagi saya, penelitian tindakan kelas bagi guru itu amat penting, karena kita memposisikan guru sebagai salah satu peneliti pendidikan, meskipun cakupannya tidak luas,” paparnya.

Menurut Rizal, dengan PTK, guru mampu mengasah kemampuan untuk menulis, kemampuan untuk berfikir, kemampuan untuk mengungkapkan ide-ide yang selama ini menghambat dalam pelaksanaan pembelajaran pembelajaran.

“Lebih jauh, PTK dapat menaikkan jenjang karir atau jabatan ASN, karena untuk kenaikan pangkat golongan IV/a keatas, diwajibkan adanya pengumpulan angka kredit dari unsur kegiatan pengembangan profesi, yang diantaranya ialah menyusun karya tulis ilmiah,” tambahnya.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, selain manfaat untuk guru itu sendiri, para peserta didik yang diampunya juga secara tidak langsung mendapat manfaat dari Penelitian tindakan kelas ini.

“Dari penelitian tindakan kelas ini, variasi belajar dengan metode yang diterapkan dapat meningkatkan motivasi belajar, siswa tidak merasa jenuh ketika mengikuti proses belajar mengajar, dan pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi atau nilai belajar siswa itu sendiri,” ungkapnya.

Rizal berpesan, untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas tidak terlalu sulit, karena selama ini banyak sebagian guru yang masih merasa belum memahami apa dan bagaimana penelitian tindakan kelas itu dilaksanakan. Akibatnya, muncul anggapan bahwa PTK itu sukar dilakukan, dan memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit.

“Sejujurnya, anggapan itu tidak benar. Yang terpenting adalah niat dari masing-masing guru itu sendiri, mau atau tidak. Itu saja.” tutupnya.

Untuk diketahui, pada 31 Oktober 2018 yang lalu, Rizal menggelar Seminar Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tema “Penerapan Metode Pembelajaran Kocok Sumpit Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Getaran Dan Gelombang Siswa Kelas VIII C MTs Negeri 2 Tegal Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Turut hadir dalam seminar tersebut, guru mata pelajaran IPA Se-KKM MTs Kabupaten Tegal, serta pengawas madrasah Abdul Somad sebagai pembahas, dan dimoderatori oleh Ro'yati. (akb/rf)