Peringati HGN, MA Al Islam Jamsaren Surakarta Adakan Pemilihaan Guru Favorit

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN), MA Al-Islam Jamsaren Surakarta mengadakan apel peringatan HGN bersama guru, karyawan dan para siswa di halaman madrasah, Sabtu (24/11) kemarin.

Upacara tersebut diajukan satu hari, mengingat HGN pada tahun ini jatuh pada hari libur, Minggu, 25 November 2018.

Untuk memeriahkan HGN tersebut, MA Al-Islam Jamsaren Surakarta mengadakan pemilihan guru favorit versi siswa. Guru-guru favorit yang terpilih  diberi piagam penghargaan serta kenang-kenangan dari madrasah.

Kepala MA Al Islam Jamsaren Surakarta, Muchammad Syafii menjelaskan bahwa proses pemilihan ini menggunakan poling siswa yang dilakukan selama 3 hari. Masing-masing ketua kelas dikumpulkan untuk diberi pengarahan tentang palaksanaan poling. Kepala madrasah memberikan link URL dari angket yang telah dibuat menggunakan google formulir. Kemudian alamat URL dishare digroup WA masing-masing kelas.

“Pemilihan guru favorit ini bertujuan untuk memotivasi guru-guru agar lebih profesional dalam kegiatan pembelajaran serta menjadikan guru lebih dekat dengan siswa,” kata Syafii.

Dari seluruh siswa yang ada, 60 % telah mengisi angket yang tersebar pada masing-masing kelas.

“Kriteria guru favorit meliputi: guru yang murah senyum, disiplin, humoris, penguasaan materi pelajaran, perhatian ke siswa dan paling variatif dalam pembelajaran. Selain itu, responden juga diminta untuk menilai masing-masing guru dan karyawan,” tambahnya.

Hasil dari poling tepilih 4 guru dan 2 karyawan favorit. Keempat guru tersebut adalah: Arviana Isna Rodliyatun, Melani Ida Marini, Kukuh Nugroho dan Khoirul Masyhur ESP. Sedangkan karyawan yang terpilih adalah Kustono dan Aris Munandar.

 “Saya tidak menyangka para siswa memilih saya sebagai guru favorit, karena saya di sini masih tergolong baru. Menurut saya masih ada guru lain yang lebih bagus dari dari saya,” tutur Arviana, peraih nilai tertinggi, ketika diberi kesempatan untuk berkomentar atas kegiatan tersebut merendah. 

Sedangkan Kukuh Nugroho yang terpilih sebagai guru yang paling disiplin mengatakan bahwa penyematan guru paling disiplin merupakan beban yang paling berat bagi saya, karena saya harus mempertahankan kedisiplinan ini. (syafi’i_rma)