Sosialisasi UPZ Harus Sukses

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Rapat rutin, dengan keliling rumah, yang diagendakan Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS wilayah kerja Kecamatan Jebres, Surakarta, pada setiap jum’at ketiga, kali ini berlangsung di rumah penyuluh Damanhuri, di Mojosongo, Jum’at malam (16/11) kemarin.

Rapat yang membahas rencana kerja kedepannya itu dihadiri koordinator penyuluh fungsional, Pardi,  dan seluruh PAI Non PNS, yang berjumlah 8 orang.

Usai tausiah singkat yang membahas akhlak nabi Muhammad SAW, oleh Muhamad Anwar, Rapat dilanjutkan dengan agenda berikutnya pengiriman surat undangan untuk ta’mir atau pengururs masjid di Kecamatan Jebres.

Koordinator penyuluh Non PNS, Pardi, dalam sambutannya mengharap kedepannya, siapapun yang mengisi kultum, kalau bisa materi dibikin (tulisan) satu lembar. “ Ora ketang satu ayat atau satu hadits,” pintanya.

Karena fungsinya, menurut Pardi, selain untuk bukti fisik  kalian semuanya, bisa untuk dijadikan lampiran tugas panjenengan (Penyuluh).

Sementara itu, sebagai ujung tombak dari Kemenag di masyarakat, penyuluh diberi tugas untuk mensukseskan kebijakan dari Kepala Kemenag kota Surakarta berupa pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ)  untuk tiap-tiap masjid, di wilayahnya masing-masing.

Di empat kecamatan UPZ sudah disosialisasikan, Banjarsari (3/11), Laweyan (10/11), dan giliran kecamatan Serengan dan Pasar Kliwon dilaksanakan di Hotel Amira (17/11) kemarin.

Sebagai penutup, untuk Kecamatan Jebres, kata Pardi,  akan dilaksanakan di Hotel Kartika, Sabtu (24/11) mendatang.

“Harus sukses !,” katanya.

“Karena beliau ini (Musta’in Ahmad) luar biasa semangatnya. Apa kegiatan beliau yang dilakukan harus sukses, Paling tidak yang hadir 90 ?ri peserta,” ungkap Pardi dengan mimik yang serius.

Oleh karena itu, katanya, Kepala Kemenag minta kepada panjenengan, untuk mendistribusikan undangan ke masjid-masjid di Jebres, sesuai yang tertulis di Kemenag.

Pendistribusian lebih awal ini dipilih oleh Pardi, agar dengan waktu yang cukup para ta’mir atau pengururs masjid dapat menyesuaikan kehadirannya. (pardi_rma/bd)