Balkis Terpilih Sebagai Ketua OSIS

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Sistem demokrasi yang diterapkan oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah Al Islam Jamsaren, Silir, Semanggi, Pasar Kliwon Surakarta, Faizul Kirom pada pemilihan ketua OSIS pada Kamis (21/2) kemarin, membuahkan hasil yang manis.

Lewat seleksi dan pemilihan yang ketat, Balkis Risqi Mumpuni berhasil terpilih sebagai Ketua OSIS periode 2019/2010. Anak yang sudah ditinggal wafat ayahnya sejak duduk di kelas 6 Sekolah Dasar itu, berhasil mengungguli lima kandidat lainnya lewat penilaian juri yang ketat.

Dengan percaya diri, atlet peraih juara 2 pada lomba Lari Putri Porseni  se-Kota Surakarta yang digelar di Stadion R Maladi, Sriwedari pada 14 Agustus 2019 itu menyampaikan visi misinya dihadapan ratusan para murid, guru dan pegawainya.

Lewat visi dan misi sederhana yang ditawarkan “Mencapai tujuan yang terbaik demi motto sekolah Yakin Bisa Pasti Bisa”, dan terus berpikir kreatif dan mau berusaha demi perubahan masa depan yang baik itu, siswi kelas 8 A tersebut, mampu meyakinkan kawan-kawannya untuk tampil sebagai pemenang.

Kepala Madrasah, Faizul Kirom, menyampaikan pesan bahwa anak-anak harus berani tampil sebagai pemimpin dan mau menerima kritik dan saran yang baik dari masyarakat demi kemajuan pembangunan masa depan.

Tidak ketinggalan pula humas MTs Al Islam Surakarta, Sigid Sujatno selaku humas menimpali, kegiatan seperti pentas seni dan pemilihan OSIS seperti ini digelar setiap tahun dengan konsep mengikuti perkembangan masyarakat.

“Untuk tahun ini konsepnya bahwa hak seseorang harus di junjung tinggi dengan harapan akan terjalin rasa saling memiliki. Semoga dengan kegiatan seperti ini bisa menambah pengalaman pada anak-anak apa itu gunanya jadi pemimpin,” harap Sigit.

Selanjutnya Sigit mengatakan  proses pemilihan ketua OSIS, untuk kali ini  tidak dilakukan pencoblosan nama kandidat. “Akan tetapi,menggunakan teknik penjurian yang diwakilli oleh guru, karyawan, mantan ketua OSIS dan perwakilan kelas oleh ketua kelas,” ujarnya mengutip salah satu pernyataan panitia, Susi.

Tehnik penjurian seperti ini, menurutnya, akan lebih memudahkan para pemilih dan tidak bisa dipengaruhi oleh orang lain. “Karena diambil dari sudut pandang mental, cara penyampai visi dan misi juga kecerdasan kandidat yang terbaik maka dia (yang) akan mendapatkan nilai tertinggi dari dewan juri (dan) sekaligus terpilih menjadi ketua osis periode 2019/2020,” terangnya.

Turut berperan aktif pada pemilihan tersebut adalah 368 siswa-siswi, 30 guru, dan 4 karyawan. Untuk menghindari ketegangan, kegiatan tersebut dikemas dalam acara Pesta Demokrasi dan Pentas Seni MTs Al Islam Surakarta 2019. (sigid-rma/bd)