Galakkan Program Tahfidz, MTsN 4 Wonogiri Adakan Program Sekali Duduk Satu Juz

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Dalam rangka menggalakkan program menghafal Al Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Wonogiri menyelenggarakan program kegiatan ujian sekali duduk satu  juz, yang bertujuan untuk pembentukan karakter peserta didik sekaligus mengembangkan konsep madrasah berbasis tahfidz al-Qur’an.

Menurut Kepala MTsN 4 Wonogiri, H. Rosyad Afandi, ketika menyerahkan piagam sertifikat ujian sekali duduk juz 30, Senin kemarin (04/02), di halaman madrasah setempat, menyampaikan bahwa, sesuai target para peserta didik lulus dari madrasah minimal bisa menghafal beberapa juz, dan ternyata  setelah di adakan ujian banyak para peserta didik cepat menghafal dan mempunyai hafalan yang bagus.

“Program ini di latarbelakgi oleh keresahan akan daya saing madrasah yang menurun, utamanya di bidang keagamaan, banyakknya kenakalan remaja dan banyaknya para peserta didik yang terbius dengan HP, utamanya media sosial. Program ini, alhamdulillah di uji cobakan dengan hasil yang lumayan, semoga bisa dirasakan masyarakat dan kembali membangkitkan animo masyarakat menyekolahkan ke madrasah,” jelas Rosyad.

Lebih khusus lagi, dasar pencanangan program ini, menurut H. Rosyad, mulanya sebagai bagian dari pendidikan karakter di sekolah. Di tengah perkembangan zaman yang dipenuhi berbagai tantangan, maka pendidikan karakter di madrasah juga harus dikembangkan.

”Kami ingin madrasah memiliki konsep yang jelas terkait pengembangannya. “Madrasah lebih baik” tidak boleh semata slogan saja, kami ingin prestasi akademik anak didik kami dilandasi dengan jiwa Qur’ani. Madrasah lebih berorientasi pada pendidikan moral atau akhlaq yang mampu mencetak generasi sholeh – sholehah tanpa meninggalkan ilmu umum,” ucapnya.

Program tahfidz ini menurutnya merupakan ikhtiar madrasah dalam menjaga moral generasi sekarang yang telah mengalami penurunan.

Menurut Rosyad, saat ini madrasah sudah harus berbicara tentang kualitas atau mutu utamanya, pembentukan aklaq peserta didik, bukan lagi kuantitas. Karena madrasah saat ini mengalami peningkatan jumlah yang signifikan, sehingga kualitas harus ditingkatkan agar madrasah tetap dipercaya oleh masyarakat.(Mursyid-Heri/Sua)