Agen Kerukunan Dilatih Kerja Tim Selesaikan Kasus Konflik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Hari kedua pelaksanaan Sekolah Kerukunan, Gema FKUB mengajak peserta untuk mengikuti outbond (mancakrida). Kegiatan ini diadakan di GOR Besi, Rembang pada Minggu (24/03). 
Panitia Penyelenggara, Deny mengatakan, mancakrida ini diserukan dengan berbagai macam lomba yang menantang. 50 peserta yang terbagi dalam lima kelompok tersebut ditantang untuk menyelesaikan sejumlah permainan.

Beberapa permainan yang harus dijalankan yaitu permainan team building jebakan laser, batu loncatan, medan ranjau, cincin listrik, dan memindahkan bom. Ada pula permainan untuk membangun solidaritas tim, yaitu memindahkan koin, memindahkan tali, dan panjang-panjangan. Seluruh peserta tampak menikmati permainan tersebut. Tim terlihat berulang kali gagal menyelesaikan permainan. Jejeritan dan candaan berulang kali terlontar dari mulut peserta. 

Dikatakan Deny, permainan tersebut ditujukan untuk melatih kemampuan peserta untuk memecahkan solusi. “Ketika kita dihadapkan pada persoalan, sebagai contoh masalah yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama, maka kita harus bisa menyelesaikan konflik tersebut,” kata Deny.

Nilai yang terkandung lainnya yaitu kerja sama. Setiap kelompok dituntut untuk menyelesaikan tugas secara tim. “Ini kerja teamwork, sehingga jika salah satu saja tidak kompak, maka misi untuk menyelesaikan permainan tidak akan berhasil,” lanjutnya.

Lebih dari itu, outbond ini diadakan untuk mempererat silaturahim generasi muda lintas agama. “Dari kegiatan ini, kami berharap bisa memberikan gambaran bagi rekan-rekan generasi muda lontas agama untuk saling bersinergi membangun negeri,” kata Deni.

Selain outbond, Sekolah Kerukunan ini memberikan banyak pencerahan kepada peserta. Antara lain paparan mengenai bahaya radikalisme, intoleransi, dan resolusi konflik yang disampaikan oleh Sekretaris FKUB Kabupaten Rembang, Ali Muhyidin. Sementara pengurus FKUB lainnya, Miftahul Huda menyampaikan tentang bagaimana cara membangun toleransi Kerukunan Umat Beragama.  Ada pula materi tentang strategi pemberdayaan kader penggerak kerukunan yang disampaikan oleh Pendeta Imanuel Budidharma.  (iq/gt)