081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Pendidik diharapkan Memahami secara Utuh Kurikulum 2013

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, yang diwakili Pengawas Kecamatan Candiroto, Sahro Istakhori membuka secara resmi kegiatan desiminasi Kurikulum 13 bagi guru-guru di wilayah Kecamatan Candiroto, Kecamatan Bejen,  dengan jumlah 40 orang, Senin (25/3)

Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari hasil DDWK Penilaian Kurikulum 2013 oleh balai Diklat Keagamaan Semarang. Salah satunya diantaranya untuk Kecamatan Candiroto dan Bejen mengadakan desiminasi adapun pelaksanaannya selama 3 hari, Senin sampai Rabu (25-27/03), agar merata dalam jarak tempuh masing 2 guru maka di bagi 3 kelompok dan 3 lokasi, tahap pertama Senin (25/03) di MI Ma'arif Muntung untuk guru kelas 1 dan 2, tahap kedua hari Selasa (26/03) di MI Ma'arif Batursari 2 untuk guru kelas 3 dan 4 serta tahap ketiga Rabu (27/03) di MI Ma'arif Congkrang untuk guru kelas 5 dan 6.

Dalam arahannya, pengawas Candiroto/Bejen menyampaikan “Pengembangan Kurikulum 2013 (K-13) yang telah direvisi harus dipahami dan diimplementasikan oleh setiap pendidik,” kata Sahro Istakhori. Setiap pendidik untuk segera melakukan penyesuaian terkait perubahan tematik pembelajaran di kelas, lanjutnya. Disampaikan pula bahwa kegiatan desiminasi ini sangat penting, disamping guru bisa menerapkan aplikasi penilaian Kurikulum 2013 juga dapat meningkatkan profisional kompetensi guru dalam proses belajar mengajar sehingga harapannya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maximal.

Lebih lanjut disampaikan, pelaksanaan bimbingan K-13 terbaru ini bertujuan menyempurnakan perubahan dan meneruskannya dengan inovasi di kelas. Gelaran bimtek ini akan diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan.

“Bimtek kali ini akan memberikan pengalaman dan pengembangan yang terukur. Peserta akan menerima tugas pengembangan untuk menyusun rencana pembelajaran dan microteaching,” tutur nya.

Sementara, Arifin, guru MI Ma’arif Batursari, menyampaikan “Belum semua pendidik memahami secara utuh K-13, pembelajaran yang terintegrasi membutuhkan pemahaman yang integral. Selain itu diperlukan administrasi pembelajaran dan evaluasi yang khusus sesuai tema yang diberikan,” jelasnya.

Arifin berharap dengan kegiatan ini peserta mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang utuh. “Terutama dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik dan memberikan evaluasi hasil belajar kepada siswa,” tandasnya.(si)