081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Syukuri NKRI Dengan Cara Tidak Merusak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Sebagai ihtiar pencegahan terhadap faham radikalisme dan intoleran serta menumbuh kembangkan semangat moderasi beragama bagi siswa SMA/SMK kota Surakarta, Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta mengadakan kegiatan Penguatan Wawasan Kebangsaan Islam Rahmatan Lil-Alamin Dan Multikultural Bagi Siswa SMA/SMK Kota Surakarta, di Grand Sae Hotel, Kamis (21/3).

Hadir pada acara tersebut Kepala Kemenag Kota Surakarta, para pengawas serta 47 siswa atau pengurus Rohis SMA/SMK yang ada di Kota Surakarta. Kasi Pakis Kota Surakarta, Zarkasi, menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar tentang nilai-nilai keislaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan falsafah pancasila dan UUD 1945.

“Kegiatan ini diharapkan juga dapat mempererat silaturrahim, bertukar pengalaman dan menumbuhkan rasa kebersamaan sesama siswa SMA/SMK di Kota Surakarta”, ucap Zarkasi.

Kepala Kemenag Kota Surakarta, Musta’in Ahmad, mengatakan bahwa kita selayaknya menambah rasa syukur kita kepada Alloh SWT karena kita lahir di Indonesia. Lahir sebagai orang Indonesia.

“Jangan sampai seperti bangsa Saba’ yang dihancurkan Allah hanya karena tidak bersyukur. Bahkan Anda lahir ketika Indonesia sudah semakin membaik dan sudah dalam posisi baik,” ujarnya.

Selain itu Musta’in juga menceriterakan tentang kesulitan sekolah dimasa kecilnya, di sebuah desa yang letaknya lima kilo meter dari Kota Sukoharjo. Mulai kelas satu sampai kelas lima, katanya, sekolahnya berpindah-pindah dari rumah penduduk yang satu berpindah ke rumah penduduk yang lainnya hingga kelas lima.

“Saya punya kelas, itu baru kelas lima madrasah (MI), Jjdi setelah masuk MTs, saya juga baru pakai (beli) sepatu,” ungkapnya. Sekarang, kata Musta’in, anda datang sudah dalam posisi sekolahannya bagus.

Oleh karena itu, Musta’in mengajak kepada peserta untuk bisa menjaga NKRI ini dengan baik tanpa merusak. Kita, katanya, tidak mau mengulang kejadian tersebut. Justru kita ingin terus membaik,dan membaik dan kita jaga kebaikannya antara lain dengan rasa syukur kita.

Pada kesempatan yang sama, Dian Nafi, pengasuh Pondok Pesantren Al Muayad, Windan, Sukoharjo, terkesan dengan adanya peningkatan kesadaran dikalangan murid SMA/SMK di Surakarta.

“Sudah terjadi peningkatan kesadaran dikalangan murid-murid SMA/SMK Kota Surakarta,terkait dengan wawasan kebangsaan,” ujarnya.

Ia beralasan telah mengikuti program ini beberapa tahun, sehingga perkembangannya hasil pembelajaran dari para guru kepada para murid sudah terlihat lebih moderat, lebih memihak kepada aspek-aspek kebangsaan, kerukunan nasional dan misi islam rahmat seluruh alam ini.

“Dengan kegiatan ini, anak-anak itu biar tahu kita ini sebagai bangsa Indonesia itu harus bagaimana, dalam hal berbudaya, berahlak harus sesuai dengan wilayah yang kita tempati”, pungkasnya. (abdus-rma/bd)