Antusias Bahas Kitab, Penghulu Ikuti Lomba Bahsul Qutub

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Dengan penuh antusias, penghulu dan Kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten Blora mengikuti lomba bahsul Qutub yang digelar seksi Bimas Islam kankemenag Blora pada Selasa, (9/4) di Aula Kankemenag Blora.

Dengan menunjukkan kepiawaian masing- masing, sekitar 32 penghulu mengikuti lomba membahas kitab kuning “kifayatul Akhyar” dengan fasih dan lancar disertai dalil, argumen, pemahaman dan pendalaman materi.

Dewan juri yang terdiri dari Kyai Lukmani Nurkholis dan Shofii juga memperhatikan aspek penilaian tentang tingkat kefasihan,kelancaran bacaan, kefasihan, kebenaran bacaan, pendalaman materi, maupun istimbath hukumnya.

Plt Kepala Kankemenag Blora, HM Fatah menyampaikan bahwa perlombaan Bahsul Qutub ini sangat positif karena bisa  untuk meningkatkan dan mondorong kecintaan Kepala KUA dan penghulu dalam membaca literatul bahasa arab, meningkatkan kemampuan dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu agama Islam dari sumber kitab yang berbahasa arab, meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang mendalam tentang ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kitab klasik, Meningkatkan pelayanan kepenghuluan kepada masyarakat terkait dengan problematika perkawinan sesuai dengan ajaran islam yang bersumber dari literatul klasik.

“Kita juga menjaring peserta terbaik untuk dikirim dalam perlombaan tingkat propinsi bahkan ke tingkat nasional apabila berprestasi baik,”paparnya serius.

“ Kami berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat dan kecintaan para penghulu untuk selalu mempunyai gagasan-gagasan ilmiah serta meningkatkan kemampuan penghulu dalam mengkaji dan mendalami ilmu-ilmu melalui penelitian, pengujian, survei dan evaluasi yang bersumber dari kitab kuning sehingga sebagai inspirasi untuk memberikan kontribusi penyelesaian permasalahan yang terjadi,” imbuhnya.

 Hal senada diungkapkan Kasi Bimas Islam Kemenag Blora, Parmono yang menandaskan adanya perubahan dari Lomba Membaca kitab menjadi Musabaqah Bahtsul Kutub, ini tentu lebih mendalam aspek penilaiannya sehingga pemahaman kitab sampai istimbath hukumnya bisa lebih meningkat dibandinkan hanya sekedar membaca, dimana ada banyak pilihan kitab yang bisa dibahas seperti Fiqh Sunnah, fathul muin, Kifayatul Akhyar, bidayatul Hidayah dan lainnya namun Blora menggunakan Kitab Kifayatul Akhyar.

Oleh karenanya, Pihaknya berharap semua penghulu maupun kepala KUA bisa mengikuti lomba dengan baik dan meningkatkan kualitas pemahaman keagamaan karena urgensi pelayanan saat ini sudah sangat kompleks , terutama menjawab problematika di masyarakat sehingga hendaknya membekali diri dengan pemahaman agama selain kontemporer juga bersumber dari kitab kitab kuning.

“Mari kita jadikan KUA sebagai lembaga yang kredibel, profesional dan akuntabel, dan kepada para peserta yang berkompetisi, mari kita ciptakan perubahan itu dengan terukur karena tujuan  perlombaan  itu  kita tidak berhenti pada pemilihan yang terbaik, akan tetapi bagaimana para juara ini mampu menginspirasi yang lainnya untuk menjadi lebih baik,” tegas Parmono. (ima/rf)