Moderasi Beragama Untuk Sikapi Keragaman

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mohon Maaf, Beri kami (Kanwil) berita yang tidak hanya memuat kegiatan harian, atau materi umum dengan penyampaian yang biasa. Karena ini web Kanwil, jadi kami butuh berita yang lebih mendalam temanya, lebih luas cakupannya, lebih besar dampak sosialnya, lebih menarik pematerinya/pembuat statemennya dan tentunya dibalut dalam penulisan yang nyaman dan mudah untuk dibaca. Terimakasih

Karanganyar – Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kab. Karanganyar , Wiharso memberikan pembinaan pada apel pagi bersama seluruh Kasi dan pegawai Kemenag Karanganyar pada Selasa, ( 9/4 ) di halaman Kantor Kemenag Karanganyar. Wiharso menyampaikan bahwa Moderasi agama sangat penting dipahami oleh semua pemeluk agama.

“Karena semua agama itu mengajarkan ajaran yang moderat, dalam artian moderat itu lawan kata dari ekstrim. Tidak ada agama yang mengajarkan kepada kita untuk bertindak di luar batas,” kata Wiharso

Menurut Wiharso Kalau semua pemeluk agama memiliki pemahaman yang sama dalam melihat keragaman, maka sikap ekstrim dapat dihindari.

“Pada hakekatnya kita semua ini sama karena semua agama berupaya untuk melindungi harkat dan martabat kemanusiaan. Ketika kita belajar tentang agama maka kita harus mempelajarinya dengan detail sampai mendasar. Namun ketika kita aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat kita ambil yang tengah – tengah dan tidak ekstrim.” Tutur Wiharso

Keragaman di Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa. Dasar negara inilah yang mempersatukan keberagaman tadi, termasuk keberagaman dalam memeluk agama dan dalam mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Di sinilah Kemenag harus mampu memosisikan diri di tengah-tengah keragaman agama dan penganutnya, sekaligus menjadi penengah dalam wujud moderasi dari dua kelompok ekstrem kanan dan ekstrem kiri.

Mengutip dari Menteri Agama, Wiharso memerintahkan jajarannya agar dalam menjalankan tugas memegang tiga mantra.

“ Tiga mantra Kemenag yang harus Bpk / Ibu ingat yaitu Mantra pertama, moderasi beragama. Mantra kedua terkait kebersamaan. Mantra ketiga, agar pejabat Kemenag mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat beragama.” Papar Wiharso.

Kemenag sebagai wakil pemerintah dalam mengejawantahkan moderasi beragama, berkepentingan dalam menjaga keutuhan bangsa yang beragam ini. Program berkesinambungan dan terukur itu, selain dapat dilakukan melalui lembaga formal di bawah naungan Kemenag, seperti madrasah, perguruan tinggi, dan KUA juga dapat bekerja sama dengan ormas Islam. (Ida-hd/Sua)