SMA Muhingga Gelar Pembekalan Pra Nikah Bagi Remaja

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Sejumlah 164 siswa-siswi kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga mengikuti Pembekalan Pra-Nikah Bagi Remaja yang diselenggarakan di aula sekolah setempat beberapa waktu lalu. Hal tersebut disampaikan Penyuluh Agama Islam Fungsional, Yuyu Yuniawati dalam komunikasinya, Sabtu (13/4/2019).

Yuyu menjelaskan, kegiatan yang digelar sehari tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Karsono.

“Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kegiatan yang digelar Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Purbalingga tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut sangatlah tepat diikuti oleh kelas XII. Karena dalam hitungan tahun para siswa tersebut akan memasuki dunia baru. Mungkin ada yang berencana menikah setelah lulus SMA, atau setelah lulus S1, ada pula yang mungkin setelah lulus S2,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu,  Kakankemenag juga berpesan agar para siswa mengikuti kegiatan tersebut dengan serius sebagai langkah persiapan, membekali diri dengan ilmu. Jangan sampai belum siap menikah namun tiba-tiba harus menikah. Setelah menikah muncul banyak masalah. Dia menjelaskan, menurut hasil survei Balitbang Kemenag penyebab permasalahan perkawinan rata-rata ada pada keluarga yang belum siap.

Yuyu menambahkan, kegiatan yang digelar Majelis Tabligh PD 'Aisyiyah Purbalingga ini bekerjasama dengan PD Nasyiatul 'Aisyiyah dan Maejlis Dikdasmen PD Muhammadiyah Purbalingga. Menurutnya direncanakan kegiatan tersebut akan digelar di semua SMA/SMK di bawah naungan Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Purbalingga.

Ketua PD 'Aisyiyah Purbalingga, Siti Zuharoh dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan tersebut  merupakan salah satu program kerja Majelis Tabligh Divisi Keluarga Sakinah PD 'Aisyiyah Purbalingga. Penyusunan program tersebut dilatarbelakangi kompleksnya berbagai permasalahan keluarga masa kini. Seperti semakin tingginya angka perceraian, banyaknya kasus hamil di luar nikah,  pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kesemuanya terjadi secara nasional termasuk di Purbalingga.

Siti Zuharoh juga berharap dengan kegiatan tersebut dapat menjadi bekal ilmu bagi para peserta sehingga saatnya nanti akan lebih siap saat memasuki pintu gerbang perkawinan dan mampu mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. (sar/bd)