Peran Penting KUA dan Penyuluh dalam Sosialisasi Prokes 5M

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Salatiga – Kepala KUA dan Penyuluh mempunyai peran penting dalam mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan 5M yang diinstruksikan Menteri Agama RI. Tentunya semua tidak terlepas dari arahan dan binaan Kepala Kantor Kementerian Agama. Dalam hal ini, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman melakukan monitoring kepada Kepala KUA, Penyuluh, dan staff KUA di KUA Kecamatan Tingkir, Senin, (08/02). Kakankemenag diterima langsung oleh KUA Kec. Tingkir, Imam Talmisani di ruang kerjanya. Selain untuk mengetahui sejauh mana perkembangan sosialisasi protokol kesehatan yang dilakukan Kepala KUA dan Penyuluh ke masyarakat, Kakankemenag turun langsung ke KUA untuk mensosialisasikan gerakan protokol kesehatan 5 M kepada Kepala KUA, Penyuluh, dan staff KUA Kecamatan Tingkir.

Sebagaimana tugas penyuluh yaitu memberikan penyuluhan kepada masyarakat, di masa pandemi ini, penyuluh tidak boleh berhenti melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan media apapun. Penyuluh harus mempunyai inovasi dalam mendukung gerakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan 5M.

“Semua harus berperan aktif sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Baik Kepala KUA, Penyuluh maupun staff administratif di KUA mempunyai tugas untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya penegakan disiplin prokes 5M,” jelas Taufiqur.

Kepala KUA Tingkir, memberikan respon positif terhadap apa yang disampaikan Kakankemenag. Sebagai garda terdepan, KUA siap berkontribusi dalam memberikan informasi, pemahaman, dan pendampingan seputar Covid-19 dan mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat.

Sembari “ngobrol” santai dengan para pegawai KUA, Kakankemenag menyampaikan semangat baru Kementerian Agama yang dapat diimplementasikan dalam tiga kata kunci. “Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, penguatan moderasi beragama, dan penguatan persaudaraan. Tidak hanya menjadi slogan dan pemanis saja, tetapi semangat baru tersebut harus betul betul terimplentasikan ke akar rumput,” pesannya.

Melalui semangat Kementerian Agama yang baru tersebut, diharapkan Penyuluh dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya.(Fitri-Khusnul/Sua)