Terdampak Banjir MAN 2 Kota Semarang Bersih-Bersih dan Tetap Jalankan E-Learning

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang-Banjir yang menerjang wilayah Kota Semarang, khususnya di sepuluh Kecamatan ternasuk Genuk berdampak pada MAN 2 Kota Semarang, Jalan Bangetayu Raya, Genuk. Hampir sebagian ruang di lantai satu yang terdiri ari kelas, aula, masjid, guru, tata usaha, koperasi, musik, pramuka terkena genangan air. Budi Susanto, Wakil Kepala Urusan Kurikulum menjelaskan, banjir tahun 2021 adalah yang terbesar yang di sebabkan oleh luberan air sungai di depan madrasah. Salahsatu sebab banjir yang lain adalah wilayah yang berada di luar yang mengitari madrasah yang dahulu hanya lahan kosong dan rawa-rawa sekarang sudah di dirikan rumah-rumah sehingga akses air yang keluar dari dalam madrasah sangat sulit, sehingga mengakibatkan banjir. Sejak hari Ahad dan Senin (7- 8 Pebruari 2021) curah hujan yang sangat tinggi sehingga air tidak bisa terbendung menggenangi madrasah.

Wakil Kepala Urusan Sarana dan Prasarana, Hari Muryana memberikan interuksi langsung kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan bersama tim Peduli Percetakan Erlangga membersihkan bersama-sama ruang yang terkena dampak banjir. Alhamdulillah dengan kerja keras kawan-kawan seluruh ruangan yang terkena lumpur dan sampah bisa di bersihkan dengan cepat walaupun banyak arsip-arsip, buku, tugas-tugas siswa yang terendam , beberapa alat-alat di laboratorium multi media, olah raga, fisika, kimia yang terkena dampak banjir. Derasnya hujan dan aliran air yang masuk dengan cepat di madrasah tidak sempat di selamatkan semua karena waktunya sore hari dan guru, tenaga kependidikan sudah pulang kerumah.

Irfai Wakil Kepala Urusan Kesiswaan berharap, ada pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan banjir ini misalnya pengerukan sungai yang berada di depan madrasah dan jika ada dana cukup lantai bawah bisa di tinggikan atau bisa di buatkan folder sebagai penampungan air. Semoga air segera surut dan hujan segera reda. Walaupun dalam keadaan banjir dan bersih-bersih hingga sekarang, para guru masih sempat mengirimkan tugas lewat E-Learning (Ahmad Riyatno-Bd)