Harmoni Ulama Dan Umara Menjadi Sesuatu Yang Niscaya

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap– Hubungan ulama dan umara harus bersinergi pada posisinya masing-masing. Hal ini merupakan sinergi dimana umara menciptakan keteraturan sedangkan ulama memberi nilai langit dalam pemerintahan.

Penegasan ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, H. Imam Tobroni pada Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama Dan Penyerahan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Balai Desa Sadabumi Kecamatan Majenang, Senin (22/03).

Kepala Kankemenag Kabupaten Cilacap hadir bersama Penyuluh Agama Islam se-Kecamatan Majenang diterima oleh Kepala Desa Sepatnunggal dan Sekretaris Desa Sadabumi mewakili Kepala Desa Sadabumi. Pada kesempatan itu Ka Kankemenag menyerahkan 21 SKT Majelis Taklim.

 “Ulama dan umara harus saling bersinergi karena masyarakat sama merindukan untuk kebaikan keduanya,” kata Imam Tobroni.

Imam Tobroni memberikan contoh nyata salah satu program yang diinisiasi oleh Pemerintah  Sadabumi salah satunya program gerakan subuh berjamaah.

Desa Sadabumi yang merupakan dataran tertinggi di Kecamatan Majenang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes menurut Imam Tobroni menjadi salah satu contoh sukses sinergi ulama dan umara yang ada ditingkat desa. Hal ini juga dibuktikan dengan program-program keagamaan yang begitu marak bahkan ada 13 majelis taklim yang telah menerima SKT di desa yang berhawa sejuk ini.

Dia menjelaskan harmoni ulama dan umara menjadi sesuatu yang niscaya. Ulama membutuhkan umara untuk menciptakan keteraturan. Demikian juga umara membutuhkan ulama agar  mempunyai nilai peradaban dan kemanusiaan.

Pada kesempatan itu Imam Tobroni mengingatkan bahwa suasana yang seperti itu tentu harus terus dijaga. Dan penjagaan tersebut diantaranya senantiasa harus dihadirkan pemahaman keagamaan yang moderat.

Menurut Imam Tobroni pemahaman keagamaan yang moderat akan menghindarkan dari pola pikir yang radikal yang serba menyalahkan dan juga bukan pola pikir yang liberal yang serba bebas.

“ Semangat moderasi beragama yang terus kita kembangkan tentu adalah semangat untuk saling menghargai dan saling berlomba dalam kebaikan” Ujar Imam Tobroni.

Imam Tobroni juga menyampaikan bahwa keberadaan dan peran majelis ta’lim adalah sebagai sarana dakwah dan tempat pengajaran ilmu-ilmu keislaman yang telah menjadi pilihan para pegiat dakwah sebagai sarana paling efektif dalam melanjutkan tradisi penyampaian pesan-pesan agama ke tengah-tengah umat untuk itu pesan moderasi beragama juga harus tersampaikan di Majelis Taklim

Untuk itu diakhir sambutannya Ka Kankemenag berpesan kepada pengurus majelis ta’lim yang baru menerima SKT agar lewat wadah ini diharapkan dapat menjadi  wahana interaksi dan komunikasi antara masyarakat awam dengan para mualim, dengan para ulama dan umara serta antara sesama jamaah majelis ta’lim itu sendiri.(meip)