081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kakankemenag Tekankan Pentingnya Moderasi Beragama untuk Cegah Tindak Kekerasan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Kakankemenag Kabupaten Rembang, M. Fatah menekankan pentingnya pemahaman moderasi beragama untuk menangkal tindakan radikal. Menurutnya, dengan memahami dan menerapkan moderasi beragama, maka kehidupan di masyarakat akan aman.

Hal ini dikemukakan oleh M. Fatah menanggapi peristiwa pengeboman yang terjadi di kompleks Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.

Menurut Fatah, dengan moderasi beragama, pemeluk agama akan bisa menjalankan kewajibannya dengan aman tanpa gangguan aksi kekerasan dari oknum tertentu. “Moderasi beragama akan menjamin pemeluknya menjalankan ibadah dengan tenang. Karena semua saling menghargai kebebasan masing-masing agama. Selain itu moderasi beragama juga menekankan tidak berlebihan dalam memahami agama. Sehingga bisa turut mewujudkan ketentraman yang diidamkan seluruh masyarakat Indonesia,” kata Fatah ketika diwawancara Senin (29/3/2021) di ruang kerjanya.

Fatah juga sangat menyayangkan aksi bom yang terjadi di Makassar itu. “Pengeboman ini menyebabkan korban yang tidak berdosa dan mengoyak rasa kedamaian dan ketentraman di tengah masyarakat yang harmonis,” ungkapnya.

Kekerasan dengan dalih apa pun dengan, lanjutnya, tidak dibenarkan oleh agama apa pun. Apalagi sampai menyebabkan korban. “Yang jelas kita semua berupaya yang terbaik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Fatah.

Kutuk Keras

Pada siaran persnya, Menteri Agama RI, H. Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras pengeboman bom tersebut.

Akibat ledakan di depan Gereja Katedral, sejumlah orang dilaporkan terluka. Pada saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral. Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Menag berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini. Tak hanya itu, Menag  juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini. — iq