081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kehangatan Silaturahim, Para Tokoh Agama Sambangi Kakanwil Bahas Kehidupan Beragama di Jawa Tengah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta'in Ahmad menyambut hangat kehadiran sejumlah tokoh agama dari MUI, NU, Muhammadiyah, DMI, LPTQ pagi ini Kamis (18/3) menyambangi Kakanwil di Ruang kerjanya. Kakanwil berharap semoga Silaturahmi ini membawa berkah.
Silaturahmi yang penuh kehangatan dan kelakar ringan ini mendiskusikan kehidupan keagamaan Jawa Tengah. Penguatan moderasi, rencana pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Syawal, dan bagaimana membangun jati diri semangat kebudayaan Islam, serta pemahaman agama dalam wajah aslinya yang menyejukkan, yang mendamaikan.

Kakanwil juga menyampaikan pesan Gus Menteri terkait penerapan Prokes 5 M dan berterimakasih kepada tokoh agama yang hadir telah meneladani dan turut andil dalam sosialisasinya sehingga data masyarakat terpapar Covid-19 melandainya.

Dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Kakanwil mohon wejangan para tokoh agama, bagaimana pelaksanaannya nanti. Umat Islam tentu sudah sangat rindu dengan suasana ibadah dibulan suci seperti sebelum masa pandemi. 

“Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, Kita punya sikap tentang pelaksanaan baik Tarawih maupun Salat Idul Fitri,” ungkap Musta'in Ahmad .

“Kita mendorong instansi terkait (Dinkes, Pemda, Satgas Covid) membuat kajian yang sifatnya baru, bagaimana pelaksanaan Tarawih dan salat Idul Fitri dengan kondisi terbaru saat ini, harapannya kita mendapat suasana ibadah Ramadhan,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris MUI, KH. Multazam Ahmad, menyampaikan DMI sudah mengantisipasi kerinduan umat muslim.

“MUI dan DMI Provinsi Jawa Tengah telah sepakat pelaksanaan shalat tarawih, namun tetap dengan protokol kesehatan,” terang KH. Multazam.

“Pelaksanaan Salat Tarawih di Masjid, dengan protokol kesehatan dan disiapkan petugas sesuai baik perempuan maupun laki-laki, melakukan screening sesuai mukhrim,” imbuhnya menerangkan apa yang sudah disepakati.

Sementara Ketua Muhammadiyah Prov. Jateng, KH Tafsir mengajak bersama membangun paham agama yang selalu berkembang. Umat Islam untuk terus mengembangkan kreatifitasnya didunia sosmed dan kreatifitas dalam menyemarakan hari-hari besar islam dengan kebudayaan islam nusantara.

“Kita perlu bersinergi mempertahankan budaya islam yang mulai luntur, bedug dan ketupat merupakan kreativitas budaya islam nusantara sebisa mungkin kita pertahankan sebagi simbul menyemarakan hari raya idul fitri. Kreativitas umat perlu tampil, penampilan sangat penting hal itu yang membuat segala sesuatunya lebih menarik apalagi jika dikemas untuk publikasi sosmed,” tutur KH Tafsir dengan gamblang.

Untuk langkah berikutnya, yang akan diterapkan bulan Ramadhan nanti sekaligus akan dijadikan sinyal kepada masyarakat, berita untuk dunia yakni mengabarkan ketertiban protokol kesehatan yang diterapkan di Masjid-masjid Jawa Tengah dan Indonesia sehingga Pemerintah Arab memberi kesempatan kepada Indonesia untuk menyelenggarakan ibadah umrah.

Dalam kesempatan yang membahagiaan tersebut juga ditekankan bagaimana para tokoh agama berkomitmen bersama mendukung program-program pemerintah wabil khusus Kementerian Agama, terkait penguatan moderasi  beragama, menebarkan pemahaman agama dan rencana pembangunan embarkasi di Ibukota Jawa Tengah. Diungkapkan pula renacana Baznas Prov. Jateng yang akan membangun Masjid di seluruh Kab/Ko se Jawa tengah yang kemudian akan disebut sebagai Masjid Gotong Royong.  (qq)