MI Muhammadiyah 1 Batur Siap Miliki Gedung Baru

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Bangunan gedung madrasah merupakan salah satu sarana dan prasarana pendidikan yang berperan penting   sebagai kegiatan   proses  belajar     mengajar. Terpenuhinya  fasilitas sarana ini mengindikasikan bahwa pendidkan di madrasaah tersebut mengalami kemajuan, tidak terkecuali Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah  (MIM) 1 Batur.

Kepala madrasah, Alifa Sofia Rahmawati  mengatakan bahwa MI Muhammadiyah 1 Batur mengalami perkembangan madrasah cukup signifikan, hal ini dibuktikan dengan animo masyarakat sekitar yang mendaftrkan siswanya ke madrasah ini. “Saat ini  MIM 1 Batur memiliki jumlah siswa : 118  siswa dan tenaga   pendidik 9 orang guru (2 PNS dan 7 non PNS),” ucapnya saat konfirmasi pengecoran gedung baru madrasah.

Sabtu (20/3) MIM 1 Batur mengadakan pengecoran 3 lokal ruang baru  yang  berada di sebelah timur gedung induk yang sudah ada. Hadir pada kegiatan tersebut adalah semua guru madrasah, Tokoh masyarakat, wali murid serta  warga dusun Bakalan dan Jlegong yang berjumlah kurang lebih 150 orang.

“Tanah yang sekarang didirikan bangunan lokal baru  ini adalah tanah wakaf dari Bapak Musa Bin Muhammad warga dari desa Batur seluas kurang lebih 300 M2 dan digunakan untuk bangunan lokal kelas baru  dengan ukuran  Panjang 21 M dan lebar  9 M,” terangnya.

Pembangunan lokal baru ini sampai saat pengecoran sudah menghabiskan dana + 213 juta. Dana tersebut berasal dari  infak siswa, Lazizmu, usaha tani, tabungan dan donatur lainnya. Lokal baru ini rencananya  digunakan  untuk ruang kantor dan 2 ruang kelas.

Kepala madrasah berharap pembangunan segera terselesaikan dan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk mendukung  lancarnya KBM di madrasah ini, imbuhnya.

Ketua Komite, Tusri menceritakan keprihatinannya dengan kondisi lokal  gedung yang masih kurang,  sehingga ia dan warga madrasah berinisiatif untuk datang ke salah satu warga desa Batur yang kebetulan tanahnya bersebelahan dengan gedung madrasah disana ia mengeluhkan tentang kondisi madrasah yang ingin membangun gedung baru tapi tidak punya lahan tanahnya.

“Alhamdulillah warga tersebut  langsung  mewakafkan sebagaian tanahnya untuk pembanguna gedung tersebut. Semoga menjadi amal jariah yang pahalanya akan selalu mengalir,”

Adi salah satu guru merasa sangat senang dan  bangga atas antusias dan kepedualian warga sekitar madrasah yang sudah berduyun duyun untuk bergotong royong dalam pengecoran pembangunan gedung tersebut  hal ini dapat menambah  motivasi  para guru dan  tenaga pendidik untuk lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan Kegitan Belajar Mengajar. (hsm/mnh)