Moderat, Gunakan Aturan dan Kebijakan Secara Beriringan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Sudah saatnya semua warga madrasah menjadi teladan dalam pelaksanaan protokol kesehatan 5M. Dengan kita taat mematuhi protokol kesehatan, artinya kita telah berupaya menjaga diri dan keluarga dari penyebaran virus covid-19 sekaligus melaksanakan instruksi Menteri Agama.

Demikian ungkapan pertama disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 MAN 1 Semarang, sekaligus Haflah Akhirussanah Boarding School Hubbul Ilmi di Aula Madrasah, Senin, (29/3).

“Sudah ada Kepala KUA yang dicopot jabatannya karena melanggar protokol kesehatan. Pun pula sudah ada Kakankemenag yang digeser karena lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu, mari bersama menjadi teladan dalam pelaksanaan protokol kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru ini,” ungkap Musta’in Ahmad.

Terkait pembelajaran daring selama pandemi covid-19, Musta’in menekankan akan pentingnya pemenuhan 3 capaian utama bagi para siswa yakni ketuntasan kurikulum, interaksi dengan keluarga yang lebih optimal dan pengamalan nilai-nilai keagamaan terlaksana dengan baik.

“Kalau ketiganya terpenuhi, maka target pembelajaran daring sebenarnya telah terlampaui,” terangnya.

Musta’in juga berpesan bahwa dalam upaya pelaksanaan reformasi birokrasi di instansi Kementerian Agama, jangan sampai memakai dalil-dalil yang salah atau berkebalikan dalam menyelesaikan sebuah masalah atau persoalan. Diibaratkan seseorang yang belum pernah mendaki gunung, tapi suatu ketika ada kesempatan dia langsung mengajak beberapa orang untuk ikut serta dengannya. Sudah bisa dipastikan kemungkinan untuk sampai ke puncak gunung akan menjadi hal yang  mustahil karena yang terjadi adalah tersesat. Untuk itu, dirinya mewanti wanti agar tidak sekali-kali membawa masalah intern ke ranah yang lebih tinggi demi keamanan dan kondusifitas di lapangan.

“Maka mari biasakan untuk menyelesaikan persoalan secara intern terlebih dahulu. Kalaupun belum mendapatkan jalan tengah, diupayakan lagi dan dikomunikasikan lebih intensif agar tidak sampai mencuat ke ranah yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Terakhir, Musta’in menghimbau agar selaku umat Rasulullah SAW, kita bisa meneladani kepemimpinan beliau yang moderat, yakni yang bisa menggunakan hak dan kewajiban secara bijaksana serta yang bisa menggunakan aturan dan kebijakan secara beriringan.

“Dadi wong kuwi ojo gampang gumunan, ojo gampang kagetan, ojo wedinan utowo panikan. Terus lakukan pembaharuan selama masih dalam koridor yang dibenarkan oleh aturan,” pungkasnya.(shl/Sua)