Monitoring Ujian PKPPS Tingkat Wustho

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, merasa bersyukur dan bangga serta mengapresiasi bahwa pelaksanaan Ujian Sekolah (US) Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) bagi santri/santriwati tingkat Wustho di tengah Pandemi Covid-19 dapat berjalan lancar, tertib, dan sukses dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Kepala Kemenag, H. Ahmad Muhdzir, yang didampingi Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Akhsan Muayat, saat melaksanakan monitoring ujian PKPPS pada Pondok Pesantren Manbaul Hikmah Bantengan Kebonsari, Wonoboyo, Rabu  (24/3).

Ahmad Muhdzir, menjelaskan bahwa pelaksanaan Ujian Sekolah tingkat Wustho di Lingkungan  Kementerian Agama berdasarkan surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang peniadaan ujian nasional dan ujian penyetaraan serta pelaksanaan ujian sekolah dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid 19) meniadakan Ujian Nasional. Selain itu, diatur juga dalam Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam nomor 782 tahun 2021 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan ujian sekolah pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah.

Mata pelajaran yang diujikan terbagi menjadi dua yaitu mata pelajaran agama meliputi Al qur’an hadits, aqidah, akhlak, fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, bahasa Arab dan mata pelajaran umum meliputi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial.

Dijelaskan bahwa pelaksanaan ujian tahun 2021 sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana dalam ujian tersebut harus menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu kepala sekolah pada Ponpes Salafiyah Manbaul Hikmah saat menerima kunjungan monitoring dari kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung mengungkapkan ujian  diikuti sebanyak 45 orang santri, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat santri tersebut dalam mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan.

Lebih lanjut dikatakan bahwa protokol kesehatan yang ditetapkan pada Ujian Sekolah Tingkat Wustho pada sekolahnya telah sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku meliputi menggunakan alat cek suhu tubuh, menyemprotkan disinfektan pada meja, kursi, dan ruangan, menyediakan tempat cuci tangan, sabun, dan handsanitizer, memakai masker, serta menjaga jarak.

Ini dilaksanakan dalam rangka meminimalisir penyebaran virus Covid-19 dan mencegah terjadinya cluster baru di lingkungan pondok pesantren. “Kami dalam ujian sekolah tingkat Wustho pada Pondok Pesantren Manbaul Hikmah harus menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar dan instruksi dari pemerintah. Walaupun anak-anak merasa peraturan ini sedikit kerepotan bagi mereka tapi kami menyakinkan kepada mereka bahwa ini demi kesehatan dan keselamatan mereka sendiri. Jadi anak-anak masih tetap bersemangat untuk melanjutkan ujian sekolah dengan baik,” terangnya.

“Semoga Ujian sekolah ditengah Pandemi Covid-19 dapat memperoleh nilai yang optimal dan bagus sehingga bisa menciptakan generasi penerus bangsa yang berkompeten dengan memiliki pengetahuan umum dan berakhlakul karimah,” harapnya.(sr/bd)