081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Pembentukan LP3KD Disengkuyung Dua Kankemenag Kabupaten

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Dalam upaya sukseskan rencana kerja kegiatan Bimas Katolik se Karesidenan Kedu, Kankemenag Kab.Wonosobo pada Senin (22/3) menerima kunjungan dari Kankemenag Kab. Temanggung, dalam kunjungan tersebut dua Aparatur Sipil Negara (ASN) Kankemenag Kab. Temanggung yakni Satu orang pramubhakti dan satu orang guru Agama Katolik hendak melakukan rapat koordinasi terbatas dengan Penyelenggara Katolik Kankemenag Kab. Wonosobo.

Selanjutnya, kedatangan kedua ASN Kankemenag Kab. Temanggung tersebut disambut baik oleh Gara Katolik Kankemenag Kab. Wonosobo, Agustinus Triwiyarso selaku Kasi Gara tuan rumah menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan Gara Katolik Kab. Temanggung diharapkan acara rapat koordinasi tersebut dapat menunjang rencana kerja kegiatan Bimas Katolik “terimakasih atas kedatangannya, rakor ini sebagai upaya pembahasan rencara kerja kegiatan bimas katolik se Karesidenan Kedu,” ungkap Agus.

Agus juga menambahkan selain pembahasan rencana kerja juga dibahas mengenai rencana pembentukan LP3KD atau Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan suara Gerejani Katolik Daerah “rencananya akan dibentuk LP3KD disetiap Kabupaten maupun Kota yang terdapat Penyelenggara Katoliknya,” imbuh Agustinus.

Sementara itu, Gara Katolik Kankemenag Kab. Temanggung Emmanuel Amos Abdi Sutrisno dalam kesempatan tersebut menyampaikan sinergi yang dibangun lintas Kabupaten se Eks Karesidenan Kedu diharap mampu mengoptimalkan seluruh rencana kerja yang sudah terjadwal. “Melalui rapat koordinasi ini diharap mampu menjadi sarana bertukar pendapat, ide, dan perkembangan kondisi wilayah masing-masing untuk dijadikan evaluasi bersama,” tandas Emmanuel

Sementara itu saat ditemui diruangannya Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid menyampaikan kaitannya dengan Moderasi Beragama yang dapat diimplementasikan dalam setiap pemeluk agama. “Tidak ada mayoritas, tidak ada minoritas. Perebedaan ini sejatinya harus dijadikan sebuah pondasi yang kokoh untuk membangun sebuah negara yang kaya akan berbagai hal dan aspek. Melalui moderasi beragama diharap mampu meminimalisir tindakan in toleransi terhadap perbedaan,” ungkap Ahmad Farid.

Ahmad Farid, menambahkan menjaga keharmonisan bukan hanya PR Pemerintahan melainkan PR bersama, melalui pendekatan moderat dalam setiap ajaran Agama diharap efektif menciptakan kondisi harmonis dalam lingkungan masyarakat. Ps-ws/qq